Rangkuman Materi Mapel PAI Kelas X, BAB 3 Beberapa Contoh Perilaku Tabzir dan Israf

- 10 Agustus 2022, 09:06 WIB
Buku PAI Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka, Arti Kata Surat An Nisa Ayat 59
Buku PAI Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka, Arti Kata Surat An Nisa Ayat 59 /*/mantrasukabumi.com/buku.kemdikbud.go.id

Media Pemalang - Artikel dibawah ini adalah materi terkait Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad dengan sub BAB beberapa contoh perilaku Tabzir dan Israf yang merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas X yang harus dipelajari oleh peserta didik.

Dalam artikel Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad berikut, terdapat pada BAB 3 yang diterbitkan oleh Kemdikbud.

Materi dalam artikel ini dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun peserta didik sendiri sebagai bahan sumber belajar.

Berikut adalah materi Beberapa Contoh Perilaku Tabzir dan Israf

Kata  tabzir diulang sebanyak tiga kali dalam Al-Qur`an, sedangkan kata israf diulang sebanyak dua puluh tiga kali dengan berbagai bentuknya. Ayat di atas menyatakan secara tegas larangan  tabzir dan  israf.  Sikap  tabzir dan israf memiliki kemiripan perngertian dan makna. Tabzir (boros) adalah

Baca Juga: Rangkuman Materi Mapel PAI Kelas X, BAB 3 Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, Hasad

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Uraian Mapel PAI dan Budi Pekerti Kelas X, BAB 2 Syu’abul Iman

perilaku membelanjakan harta tidak pada jalannya. Dengan kata lain, yang dimaksud pemborosan yaitu mengeluarkan harta tidak haq. Apabila seseorang mengeluarkan harta sangat banyak tetapi untuk hal-hal yang dibenarkan oleh Islam, maka bukan termasuk pemborosan. Sebaliknya, jika seseorang mengeluarkan harta meskipun sedikit, tetapi untuk hal-hal yang dilarang agama, maka ia termasuk pemboros. 

Allah Swt. sangat tidak menyukai seseorang yang mempergunakan harta secara berlebihan  (israf ) dan tanpa manfaat. Mereka menghamburkan harta sia-sia dan melupakan hak-hak orang lain atas hartanya. Seseorang disebut berperilaku  israf apabila ia membelanjakan harta melewati batas kepatutan menurut ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Sifat israf ini dipengaruhi oleh godaan uang dan harta pada seseorang yang lemah imannya.

Halaman:

Editor: Soni Susilo

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x