Media Pemalang - Artikel dibawah ini adalah materi terkait Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad dengan sub BAB beberapa contoh perilaku Tabzir dan Israf yang merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas X yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Dalam artikel Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasad berikut, terdapat pada BAB 3 yang diterbitkan oleh Kemdikbud.
Materi dalam artikel ini dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun peserta didik sendiri sebagai bahan sumber belajar.
Berikut adalah materi Beberapa Contoh Perilaku Tabzir dan Israf
Kata tabzir diulang sebanyak tiga kali dalam Al-Qur`an, sedangkan kata israf diulang sebanyak dua puluh tiga kali dengan berbagai bentuknya. Ayat di atas menyatakan secara tegas larangan tabzir dan israf. Sikap tabzir dan israf memiliki kemiripan perngertian dan makna. Tabzir (boros) adalah
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Uraian Mapel PAI dan Budi Pekerti Kelas X, BAB 2 Syu’abul Iman
perilaku membelanjakan harta tidak pada jalannya. Dengan kata lain, yang dimaksud pemborosan yaitu mengeluarkan harta tidak haq. Apabila seseorang mengeluarkan harta sangat banyak tetapi untuk hal-hal yang dibenarkan oleh Islam, maka bukan termasuk pemborosan. Sebaliknya, jika seseorang mengeluarkan harta meskipun sedikit, tetapi untuk hal-hal yang dilarang agama, maka ia termasuk pemboros.
Allah Swt. sangat tidak menyukai seseorang yang mempergunakan harta secara berlebihan (israf ) dan tanpa manfaat. Mereka menghamburkan harta sia-sia dan melupakan hak-hak orang lain atas hartanya. Seseorang disebut berperilaku israf apabila ia membelanjakan harta melewati batas kepatutan menurut ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Sifat israf ini dipengaruhi oleh godaan uang dan harta pada seseorang yang lemah imannya.