Network
Media Pemalang - Sebagaimana telah diketahui bahwa karakteristik pendidikan vokasi/SMK adalah memproyeksikan lulusan yang siap memasuki dunia kerja, sebagai karyawan atau berwiraswasta. Secara khusus bagi peserta didik pada jurusan Teknik Mesin produksi atau teknik manufaktur penting bagi peserta didik untuk mengasah ketrampilan yang berhubungan dengan proses produksi yang meliputi perancangan produk (desain produk), proses produksi, dan pengelolaan sistem manufaktur (Manajemen Produksi) yang relevan dengan kondisi di dunia industri. Dimana hal ini akan sangat membantu bagi peserta didik untuk benar- benar siap dalam memasuki dunia kerja
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana peran guru adalah mengelola materi dan model pembelajaran, mendiagnosis kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta mengelola kegiatan belajar di kelas. Dengan adanya keragaman materi, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, maka diperlukan variasi model pembelajaran.
Perlu terobosan inovatif dari guru diantaranya dalam menyusun model pembelajaran. Penulis membutuhkan model pembelajaran agar peserta didik mudah memahami materi yang diajarkan. Model mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara–cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Pengertian lain menurut Priansa (2017:188) mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan kerja, atau sebuah gambaran sistematis untuk proses pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian penulis menggunakan model pembelajaran Projeck Based Learning atau pembelajaran berbasis project pada pembelajaran Pemesinan NC/CNC dan CAM . Metode Project Based Learning merupakan suatu pendekatan pengajaran yang dikembangkan berdasarkan prinsip contructivis, problem solving, inquiri riset, integrated studies dan refleksinya yang menekankan pada aspek kajian teoritis dan aplikasinya.
Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning, peserta didik mengembangkan suatu proyek baik secara individu ataupun secara kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Project Based Learning berpusat kepada peserta didik.
Sesuai tahapan sintak pembelajaran PBJL pada kegiatan awal, Guru menstimulus peserta didik untuk menentukan pertanyaan mendasar. Topik penugasan sesuai dengan dunia industri yang relevan, dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
Topik yang digunakan adalah pembuatan alat penyangga yang berfungsi juga untuk menutup dan membuka payung pantai, dimana dapat disimpulkan dari pertanyaan mendasar bahwa produk yang akan dikerjakan adalah Tilt Conector Mechanism.
Langkah pembelajaran selanjutnya adalah mendesain perencanaan proyek, Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
