Inilah 7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

30 Juni 2024, 10:37 WIB
Pasukan Hizbullah Lebanon /Foto/Quds Press

MEDIAPEMALANG.COM - Tujuh negara telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang besar antara Israel dan Hizbullah Lebanon. Lima negara lainnya menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon saat ini.

Kedutaan Besar Arab Saudi di Beirut pada Sabtu mendesak warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut. Mereka menekankan pentingnya bagi warga Saudi untuk tetap berhubungan dengan kedutaan jika terjadi keadaan darurat.

Australia pada Jumat "sangat menyarankan" warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon karena situasi keamanan yang sangat tidak stabil. Menteri Luar Negeri Penny Wong mendesak warga Australia di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut selagi penerbangan komersial masih tersedia.

Kementerian Luar Negeri Belanda juga mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan bagi mereka yang tinggal di sana untuk pergi selama penerbangan komersial masih beroperasi.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengeluarkan peringatan perjalanan dan meminta warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut, menekankan bahwa situasi di perbatasan antara Israel dan Lebanon sangat tegang.

Pemerintah Kanada juga mendesak warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Menteri Luar Negeri Melanie Joly menyatakan bahwa keselamatan dan keamanan warga Kanada di dalam dan luar negeri adalah prioritas utama.

Makedonia Utara juga meminta warganya pada Ahad untuk segera meninggalkan Lebanon karena situasi keamanan yang memburuk.

Peringatan ini muncul setelah Kuwait mendesak warganya pada 22 Juni untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan bagi mereka yang berada di negara tersebut untuk segera meninggalkannya mengingat situasi keamanan yang terjadi di wilayah tersebut.

Pada 5 Juni, Kedutaan Besar AS di Beirut menyarankan warga Amerika di Lebanon untuk menghindari perjalanan ke daerah di sepanjang perbatasan dengan Israel dan Suriah.

Inggris pada Rabu dengan tegas menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon. Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan menyatakan bahwa semua perjalanan ke Lebanon harus dihindari karena risiko terkait konflik antara Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Rudakov, mendesak warga Rusia untuk menunggu sampai situasi di negara itu tenang, menekankan bahwa saat ini tidak ada alasan untuk panik serius. Ia menambahkan bahwa misi diplomatik terus beroperasi secara normal dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan.

Kementerian Luar Negeri Irlandia juga menyarankan agar semua perjalanan ke wilayah tertentu di Lebanon dihindari dan mendesak warga Irlandia di negara tersebut untuk sangat berhati-hati.

Yordania pada Jumat dengan tegas menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon mengingat perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel. Hal ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.800 orang sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Tags

Terkini

Terpopuler