Network
MEDIA PEMALANG - Meski sudah pertengahan bulan maret, beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami curah hujan yang tinggi. Akibatnya, bencana banjir tak bisa dibendung lagi. Kondisi ini diperparah dengan buruknya sistem drainase.
Masalah ini kemudian menimbulkan pertanyaan seberapa besar sistem drainase terkena banjir dan pencemaran lingkungan. Tidak dapat disangkal bahwa tempat yang sering tergenang seringkali diakibatkan oleh kondisi saluran air yang buruk. Untuk itu diperlukan sistem drainase yang baik, terutama di daerah padat penduduk.
Apa itu Drainase
Drainase dapat didefinisikan sebagai pembuangan air berlebih secara alami atau buatan dari atas dan bawah permukaan. Menurut para ahli, drainase secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha drainase.
Baca Juga: Sudah Coba Nikmatnya Lontong Dekem Pemalang?
Sistem drainase perkotaan adalah sistem drainase yang terhubung dalam satu jaringan di kawasan perkotaan. Di perkotaan, drainase dilakukan untuk membuang air hujan dan kotoran untuk mencegah genangan air.
Drainase itu sendiri terbagi menjadi 2, yaitu drainase buatan dan alami. Drainase buatan adalah drainase yang dibangun ke dalam parit di bahu jalan. Meskipun Drainase alami merupakan unsur tanah, hal ini dikarenakan tanah memiliki kemampuan untuk menyerap air di bawah permukaan.
Tentu saja, jika saluran airnya besar dan lebar, air yang mengalir akan menjadi lebih teratur dan banjir dapat dihindari.
Secara umum, ada 8 jenis drainase yang perlu Anda ketahui. Jenis-jenis ini dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan bentuk, penempatan, dan penggunaannya.
