Khutbah Jumat Terbaru 9 Desember 2022 tema Akhlak Generasi Muda Penerus Agama Singkat Lengkap dengan Teks Doa

6 Desember 2022, 05:13 WIB
Contoh naskah teks Khutbah Jumat singkat terbaru 9 Desember 2022 lengkap dengan doanya yang menyentuh hati tentang akhlak generasi mura /Pixabay/Jpeter2/

MEDIA PEMALANG - Contoh naskah teks Khutbah Jumat singkat terbaru lengkap dengan doanya berikut bisa anda baca pada 9 Desember 2022.

Teks Khutbah Jumat singkat terbaru ini tentang pemuda adalah tulang punggung masa depan agama Islam. Sebab merekalah yang akan memegang estafet keberlangsungan agama.

Jika mereka menjadi baik, maka masa depan agama pun akan baik. Sebaliknya, jika mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak kuat dan tangguh, agama Islam akan dengan mudah ditundukkan lewat fitnah dan kejahatan.

Olehnya, jauh-jauh hari agama telah memberikan rambu dan pandangan bagaimana seharusnya kita membimbing para pemuda untuk meraih masa depan yang cerah.

Teks Khutbah Jumat ini disarikan dari buku Kumpulan Khutbah Jumat yang diterbitkan oleh Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.

Baca Juga: Doa yang Dibaca Makmum Saat Khatib Duduk di Antara Dua Khutbah

Baca Juga: Doa yang Dibaca Khatib Saat Duduk di Antara Dua Khutbah

Khutbah Pertama 

السَلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ للهِ الذِى جَعَلَ شُبَّانُ اليَوْمِ رِجَالُ الغَدِّ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَـهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى آلِـهِ الذِينَ نَجَحُوا فِى بِنَاءِ الشُبَّانِ حَتَّى يَكُونُوْا زُعَمَاءَ الغَدِّ.

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اُصِكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى القُرْآنِ الكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيمِ هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبِّهِ، قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاء. صَدَقَ اللهُ العَظِيم

 

Hadirin Jama'ah Jum'at Rohimakumullah,

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan kenikmatan dalam kehidupan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpah keharibaan Rasulullah SAW yang membawa umat dari alam kegelapan ke arah yang penuh cahaya.

Membangun pemuda tangguh agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu keharusan manusia dan bukan tugas pemerintah saja tetapi menuntut partisipasi dan tanggung jawab semua pihak, tidak terkecuali umat Islam, karena Islam memberikan perhatian besar terhadap masalah kepemudaan.

Islam mengajarkan kepada pemeluknya dalam hal membangun pemuda tangguh dengan cara mempersiapkan mereka secara dini/sejak masih anak-anak dimulai dengan keteladanan orang tuanya, sistem pendidikannya dan model dilingkungan di mana dia tinggal.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyelamatkan Bahtera Masyarakat

Peranan orang tua sangat menentukan dalam pembentukan pemuda tangguh seperti diajarkan AI Qur'an dalam surat Luqman ayat 12-19. ada delapan langkah untuk membangun pemuda tangguh:

Pertama, orang tua harus mengajarkan anaknya untuk selalu mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah S WT, karena kunci kenikmatan hidup adalah rasa syukur sebagaimana firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Manusia yang pandai bersyukur pada hakikatnya telah menggenggam separuh dari iman, sedangkan separuh dari yang lainnya adalah sabar.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Keluarkan Zakat, Tunaikan Hak Orang Lain dalam Harta Anda

Kedua, orang tua seyogyanya menginformasikan kepada anaknya tentang penyakit yang menggerogoti iman, yaitu syirik. Kepada Allah SWT melarang hamba-Nya untuk menyekutukan-Nya dengan hasil ciptaan-Nya termasuk di era global ini mendewa-dewakan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengagungkan gaya hidup yang hedonistik seakan-akan otak manusia yang encer adalah segala-galanya padahal otak kita sangat terbatas, takkan mampu mendeteksi perkara yang bersifat ghoib.

Ketiga, tak kalah pentingnya pengajaran tentang "Birrul walidain" berbuat baik kepada orang tua adalah kurikulum wajib yang harus diberikan kepada anak-anaknya karena akhlaq Islam menekankan betul tentang penghormatan kepada kedua orang tua bahkan Rasulullah SAW berpesan:

رَضِيَ اللهِ فِى رِضَى الوَالِدَيْنِ

"Ridho Allah SWT ada di dalam keridhoan orang tua"

Merupakan sesuatu yang mustahil terjadi apabila hanya anak saja yang dituntut untuk hormat kepada orang tua apabila orang tuanya tidak menyayangi anak-anaknya.

Keempat, sebagai orang tua sudah sepatutnya memberikan bimbingan kepada anaknya tentang kebaikan sebab kebaikan akan menuntun manusia kepada kebenaran dan kebenaran akan membawa ke jalan surga sebaliknya anak harus diajak untuk menjauhi kejahatan dari sejak usia dini karena kejahatan membawa kepada jalan sesat dan pada akhirnya menuntun manusia kepada neraka, naudzubillah.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Seorang Mukmin Masih Mungkin Kikir, tetapi Tidak Mungkin Berdusta!

Kelima, mendidik dan membimbing anak untuk menjalankan sholat adalah tugas orang tua karena ibadah sholat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan kholiqnya di mana Allah SWT telah menjanjikan kepada hambanya yang dapat mendirikan sholat secara khusyu dengan tiga hal, yaitu :

1. Akan dimantapkan posisinya

2. Akan dimuliakan dalam kehidupan

3. Akan diberikan kekuatan, baik kekuatan fisiknya, rohaninya maupun kekuatan daya nalarnya.

Keenam, memiliki anak yang berperilaku sabar merupakan harapan semua orang tua karena sabar adalah penyempurna rasa syukur sabar dan syukur ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Menurut lbnu Qoyyim AI Jauziyah sabar terbagi tiga:

1. Sabar dalam menjelaskan ketaatan kepada Allah SWT

2. Sabar ketika menjauhkan diri dari kemaksiatan

3. Sabar ketika menerima musibah dari Allah SWT, baik musibah yang kecil maupun yang besar.

Ketujuh, setiap orang tua sudah pasti khawatir apabila anaknya nanti mempunyai sifat takabur atau sombong, oleh karenanya sebisa mungkin orang tua mengajarkan dan memberi tauladan dengan sifat tawadhu atau rendah hati karena kesombongan akan menjauhkan seseorang tidak saja dengan Allah SWT tetapi juga dengan sesama makhluk, sudah seharusnya manusia saling menghormati dan menghargai apalagi manusia adalah makhluk sosial yang menuntut adanya kebersamaan dalam menghadapi problem kehidupan.

Kedelapan, sudah saatnya orang tua di era modern ini menjadi model bagi perilaku anak-anaknya, karena di dalam AI Qur'an diajarkan bagaimana model orang tua yang mampu mendidik dan membangun pemuda tangguh seperti keluarga nabi Ibrahim AS, dan Luqman AI hakim, sebisa mungkin anak-anak kita diajarkan dari model pendidikan yang dicontohkan Firaun, Abu Jahal dan Abu Lahab yang menuntun anak-anaknya menjadi pemuda bermoral jahat.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Bentuk-Bentuk Ibadah dalam Sosial

Hadirin Jama'ah Jum'at Rohimakumullah,

Dari delapan langkah yang telah kita uraikan di atas kiranya penting untuk diperhatikan pula dalam upaya membangun pemuda tangguh adalah kondusifnya model lingkungan yang akan mendukung aktivitas mereka sebagai "Laboratoriurn Kehidupan".

Setelah belajar dari lingkungan keluarga dan sekolah, sudah semestinya lingkungan masyarakat, tempat pekerjaan dan yang lebih penting lagi keteladanan dari para pemimpin dari level terbawah sampai teratas dalam menjalankan roda kehidupan bisa bersinergi dengan kondisi para pemuda yang sedang mencari jati diri, jangan sampai terjadi hal-hal yang bersifat kontradiktif antara pendidikan yang diperoleh dengan kenyataan dalam kehidupan nyata, tentu akan berpengaruh dalam membangun pemuda tangguh. Kesemuanya pada akhirnya kita kembalikan kepada Allah SWT sebagai penentu dari segala usaha kita Amin Ya Robbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَمِيعُ العَلِيْمُ. أَقُولُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله العَظِيمَ لِى وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسلِمَاتِ والمُؤْمِنِيْنَ والمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

 
Khutbah kedua :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً،

أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَاحِبَ الْوَجْهِ اْلأَنْوَرِ، وَالْجَبِيْنِ اْلأَزْهَرِ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ وَاْلأَئِمَّةِ الْمَهْدِيِّيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بَالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعِنَا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ أَعِزَّاْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُسْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِلْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوااْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهُ عَلَيْكُمْ كَفِيْلاً، إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَاتَفْعَلُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Demikianlah teks khutbah jumat singkat beserta doanya dan khutbah kedua ini. Semoga bisa menjadi referensi bagi kita.***

Editor: Muhammad Aswar

Tags

Terkini

Terpopuler