Susah Khusyuk Saat Menjalankan Shalat? Berikut Amalan Sederhana dari Imam Syafi’i

- 20 Januari 2022, 17:00 WIB
Dalam kitab Tafsir Imam Al-Syafi’I disebutkan bahwa hendaknya seseorang yang hendak melaksanakan shalat menyelesaikan seluruh perkara keduniaan. Selesaikan bisnismu terlebih dahulu, selesaikan obrolanmu, dan selesaikan hal-hal yang masih menggantung.
Dalam kitab Tafsir Imam Al-Syafi’I disebutkan bahwa hendaknya seseorang yang hendak melaksanakan shalat menyelesaikan seluruh perkara keduniaan. Selesaikan bisnismu terlebih dahulu, selesaikan obrolanmu, dan selesaikan hal-hal yang masih menggantung. /Unsplash/

MEDIA PEMALANG- Alangkah indahnya bisa melaksanakan shalat sebagaimana Ali bin Abi Thalib. Ketika pahanya tertusuk panah dan tak seorang pun yang bisa melepaskannya karena kesakitan yang dirasakan Ali, beliau lalu berkata, “Aku akan shalat dua rakaat. Pada waktu itu tolong keluarkan panah ini dari pahaku.”

Selepas shalat, Ali terheran-heran, “Mengapa kalian tidak mengeluarkannya ketika aku shalat?”

Para sahabat menjawab, “Wahai Ali, sebegitu dekatnya Engkau dengan Allah dalam shalatmu, sampai-sampai Engkau tak merasakan bahwa panah itu telah lepas dari tubuhmu.”

Baca Juga: Bertemu Orang yang Mudah Emosi? Baca Amalan Ini untuk Melunakkan Hatinya

Dalam kisah yang lain, Zainal Abidin, cucu Ali bin Abi Thalib sekaligus cicit Rasulullah dari jalur Husain, setiap mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat, wajahnya memerah karena dihinggapi rasa takut yang mendalam akan bertemu dengan Tuhannya.

Dan ketika melaksanakan shalat, kakinya menggigil dahsyat. “Ada apa denganmu, wahai cicit Rasululllah?” demikian orang-orang terus bertanya kepadanya. “Bagaimana bisa aku tidak ketakutan seperti ini, sedang siapa yang berada di hadapanku ketika shalat?”

Suatu ketika dari dalam rumahnya menjalar api yang begitu dahsyat dan dia sedang melaksanakan shalat. Orang-orang yang melihat api itu berteriak dari luar rumah, “Wahai cicit Rasulullah, api, api, keluar sekarang!”

Baca Juga: Amalan Doa Agar Anda Cepat Punya Rumah, Praktekkan Secara Istiqomah Insya Allah Bermanfaat

Namun tak terlihat kepanikan apa pun dari dalam rumah. Seakan-akan Zainal Abidin tidak mendegar teriakan dari luar rumah. Bahkan mungkin tidak merasakan panas api yang menjalar di sekelilingnya.

Selepas shalat, orang-orang bertanya kepadanya, lantas dia pun menjawab, “Bagaimana aku takut kepada api, sedang yang berada di hadapanku adalah Zat yang menciptakan api? Apa yang akan aku katakana kepada Allah jika melihatku lari ketakutan?”

Setiap membaca kisah-kisah orang-orang shalih terdahulu, kita merasa tak tak ada apa-apanya, tak ada yang bisa kita banggakan dari tunduk dan sujud kita selama shalat sepanjang hidup.

Untuk betul-betul fokus merasakan kehadiran Allah dalam shalat, paling-paling kita hanya bisa mengusahakannya beberapa detik saja. Setelah itu kita kembali tenggelam ke dalam angan-angan dunia yang terus membayang.

Syaikh Amin Kurdi dalam kitab Tanwir Al-Qulub berkata, bahwa memang sangat susah untuk bisa khusyuk ketika shalat. Saking susahnya, orang yang bisa khusyuk mendapatkan janji amal yang sangat besar di sisi Allah.

Baca Juga: Masya Allah, Inilah 10 Jasad yang Tak Akan Hancur di Dalam Kubur Sampai Hari Kiamat

Dalam kitab Tafsir Imam Al-Syafi’I disebutkan bahwa hendaknya seseorang yang hendak melaksanakan shalat menyelesaikan seluruh perkara keduniaan. Selesaikan bisnismu terlebih dahulu, selesaikan obrolanmu, dan selesaikan hal-hal yang masih menggantung.

Setelah itu, ketika semua telah diselesaikan dan tetap tidak bisa khusyuk, kemungkinan besar itu adalah ulah syaithan. Sebagaimana firman Allah, syaithan pada dasarnya mengganggu manusia ketika sedang melaksanakan ibadah, sementara hawa nafsu yang mencegah seseorang untuk beribadah. Ketika kita telah beribadah, berarti perkara itu adalah hubungannya dengan syaithan.

Maka, Imam Syafi’I memberikan beberapa anjuran yang perlu kita lakukan sebelum dan ketika shalat untuk menjaga kita tetap khusyuk:

  1. Bacalah ta’awudz sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram
  2. Bacalah ta’awudz sebelum membaca surat Al-Fatihah
  3. Ta’awudz ada banyak lafalnya. Semisal A’udzu billahi minasyyaithanirrajim. Bisa juga dengan kalimat yang diucapkan Abu Hurairah, Rabbana inna na’udzu bika minasyyaithanirrajim. Atau bisa dengan lafal A’udzu billahis-sami’il-alim minassyaithanirrajim. Semua ini boleh.
  4. Boleh dibaca di setiap rakaat. Jadi setiap hendak membaca Al-Fatihah dimulai dengan ta’awudz.
  5. Membaca ta’awudz boleh di-jahr-kan (dikencangkan) sebagaimana yang dicontohkan oleh Abu Hurairah dan sahabat-sahabat lainnya. Boleh juga di-sirr-kan (dipelankan).
  6. Membaca ta’awudz di dalam shalat bukanlah kewajiban. Sehingga tidak membacanya pun tak apa. Hal ini merupakan sunnah untuk menghindarkan kita dari godaan syaithan yang membuat shalat kita tidak khusyuk.

Semoga kita bisa melaksanakan shalat sebagaimana Ali bin Abi Thalib dan terhindar dari api neraka, aamiin.***

Editor: Argani Palupi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah