1. Dibaca pada malam hari
2. Dibaca saat sahur sampai masuk waktu berpuasa
3. Boleh membaca niat puasa Arafah pada pagi hari bagi yang bangun kesiangan atau pada malam harinya tidak meniatkan puasa.
Terkait niat puasa Arafah yang tidak sempat dibaca pada malam hari lalu kesiangan dan belum sempat membacanya setelah masuk waktu puasa, maka itu dibolehkan dan puasa Arafah tetap sah.
Hal ini sesuai dengan sebuah sabda dari Rasulullah, bahwa suatu kali beliau bertanya kepada Aisyah adakah makanan yang bisa dimakan pagi itu.
Aisyah menjawab tidak ada. Maka Rasulullah pun berkata, "Jika demikian, hari ini aku akan puasa."
Itu artinya, pada malam hari Rasulullah sejatinya tidak meniatkan untuk puasa esok hari. Namun karena kondisi, pada pagi hari beliau mengubah niat dan menjalankan puasa.
Meskipun puasa sunnah tidak apa-apa jika tidak membacanya di malam hari sampai masuk waktu puasa, namun tetap diharuskan untuk melafalkannya pada saat mengingatnya.