Khutbah Jumat Singkat Terbaru tentang Keluarkan Sedekah dan Zakat untuk Penuhi Kebutuhan Sesama Muslim

- 1 Desember 2022, 17:46 WIB
Shah Alam - Masjid Sultan Salahuddin dari Taman Tasik
Shah Alam - Masjid Sultan Salahuddin dari Taman Tasik /Contoh naskah teks Khutbah Jumat singkat lengkap dengan doanya tentang sedekah dan zakat untuk penuhi kebutuhan sesama muslim/

MEDIA PEMALANG- Contoh naskah teks Khutbah Jumat singkat terbaru berikut dapat anda bacakan dalam pelaksanaan Shalat Jumat pada 2 Desember 2022. Teks Khutbah Jumat singkat ini lengkap dengan doanya dan Khutbah Kedua.

Teks Khutbah Jumat berikut berisi tentang kewajiban setiap muslim untuk mengeluarkan zakat, baik itu zakat fitrah maupun zakat mal dari harta yang dikumpulkannya.

Dalam Islam, rezeki seseorang telah diatur sebelum dia dilahirkan. Namun bukan berarti ada yang miskin dan ada yang kaya. Islam tidak membeda-bedakan seseorang dari harta yang mereka miliki.

Tetapi di dalam harta orang-orang yang berkecukupan, sejatinya ada harta orang lain yang dititipkan Allah kepadanya. Itulah mengapa setiap muslim dianjurkan untuk mengeluarkan zakat.

Teks Khutbah Jumat ini disarikan dari buku Naskah Khutbah Jumat yang diterbitkan oleh Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI. Selamat membaca, semoga menginspirasi.

 

Khutbah Pertama 

السَلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ للهِ مَالِكُ المُلْكِ وَمَالِكُ المُلُوْكِ اِلَيهِ يَرْجِعُ الاَمْرُ كُلُّهُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ المُتَوَكِّلُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَـهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى آلِـهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اُصِكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى القُرْآنِ الكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيمِ خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا (التوبة: 103)

 

Hadirin jama'ah Jum'at rahimakumullah

Perintah mendirikan shalat dalam Al-Qur'an selalu dirangkaikan dengan perintah menunaikan zakat. Mengingkari kewajiban zakat ini merupakan pembangkangan yang nyata terhadap ajaran agama, seperti kasus penduduk Batha'ah, di mana Khalifah Abu Bakar Shiddiq pernah mendekritkan akan melancarkan perang terhadap penduduk Batha'ah, yang setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW tidak mau lagi membayar zakat.

Nabi Muhammad SAW dalam beberapa hadits yang shahih menjelaskan kedudukan zakat dalam Islam, yaitu sebagai salah satu ibadah pokok dan rukun Islam yang ketiga, setelah syahadat dan shalat. Dengan demikian membayar zakat merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang.

Zakat merupakan kewajiban agama yang dapat dipaksakan terhadap para wajib zakat jika mereka tidak mau membayarkannya. Seluruh ulama salaf (ulama terdahulu) dan ulama khalaf (ulama masa kini/kontemporer) sepakat mengatakan bahwa mengingkari kewajiban hukumnya kufur dan keluar dari agama Islam. Di dalam beberapa hadits Nabi SAW mengancam orang-orang yang menolak membayar zakat dengan hukurnan yang berat diakhirat dan kerugian di dunia. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bazzar dan Baihaqi Nabi bersabda yang maksudnya, bila sedekah (dalam arti zakat) yang tidak dikeluarkan bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan binasa.

Para ulama menggolongkan zakat ke dalam ibadah maliyah yakni ibadah dengan harta. Zakat sebagai ibadah telah diatur oleh syariat secara rinci dalam pelaksanaannya seperti halnya ibadah-ibadah yang lain. Pengaturan syariat atas zakat ini, antara lain menyangkut kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, ditentukan batas minimum harta yang sudah wajib dizakati. Di samping itu, ditentukan kapan waktunya zakat harus dibayarkan. Demikian pula kadar zakat yang harus dikeluarkan, dan para penerima zakat (al-ashnaf al-tsamaniyah).

Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa kebanyakan manusia amat mencintai harta kekayaan. Mengeluarkan harta yang dimiliki untuk diserahkan kepada orang lain boleh jadi lebih berat dari pada mengerjakan shalat dan puasa. Di sinilah zakat berperan sebagai alat uji kepatuhan seorang muslim dalam melaksanakan kewajibannya kepada masyarakat. Islam menerapkan sistem zakat bukan hanya sekedar rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.

Perintah berzakat memiliki makna yang lebih luas dari pada sekedar menunaikan kewajiban mengeluarkan 2,5 persen harta kekayaan atau rezeki yang diperoleh secara halal untuk diserahkan kepada mereka yang berhak (delapan asnaf).

Zakat mengandung pesan moral agar orang-orang kaya selalu menyadari tanggung jawabnya dalam mengupayakan keadilan ekonomi dan sosial. Mengeluarkan zakat berarti membersihkan hak orang lain yang melekat pada harta itu. Zakat juga berfungsi mengikis sifat bakhil (kikir) dan mementingkan diri sendiri terbukti merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru 2022: Bahagia dalam Jalinan Ukhuwah Islamiyah

Hadirin jama'ah Jum'at rahimakumullah.

Dibalik perintah berzakat, setiap muslim perlu mengerti, memahami dan mematuhi bahwa kewajiban terhadap sesama manusia dalam kaitannya dengan harta kekayaan tidak cukup hanya dengan mengeluarkan zakat.

Prof. Ahmad Syalabi menjelaskan, "Zakat adalah batas minimal hak fakir miskin pada harta orang kaya, artinya hak seseorang Islam terhadap orang Islam lainnya tidak habis hanya dengan menunaikan zakat saja. Selama masih ada lowongan untuk berbuat kebaikan maka berbuat baik itu wajib dilaksanakan". Ulama asal Mesir itu merujuk hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, "Sesungguhnya dalam harta itu ada hak selain zakat ".

Imam Al-Qurtubhi dalam kitab tafsir Al-Qur'an Al-Jamili Ahkam il-Qur'an menjelaskan, kedudukan manusia terhadap harta ialah sebagai pengurus atau pemegang amanat yang harus menafkahkannya sesuai dengan yang diridhai Allah SWT. Sebagaimana firman Allah;

اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِه وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar". (QS. Al-Hadid :7).

Dalam surat at-Thalaq ayat 7 Allah juga telah mengingatkan untuk senantiasa berderma:

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا

Artinya: “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. "

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2022: Ilmu Merupakan Jalan Menuju Surga

Hadirin jama'ah Jum'at rahimakumullah.

Dalam ajaran zakat sebagai sebuah sistem llahiah terangkum misi Islam untuk menciptakan keadilan sosial dan

ekonomi di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi Rahmatan lil 'Alamin yang dibawa oleh risalah Nabi Muhammad SAW.

Dr. Husein Sahata, dosen Fakultas Perdagangan Universitas AI Azhar Kairo dalam karya ilmiahnya Muhasabah Az Zakah menyimpulkan, "Zakat harta dianggap sebagai salah satu unsur ekonomi Islam yang dapat menawarkan solusi bagi masalah-masalah perekonomian modem yang tak terpecahkan oleh sistem ekonomi konvensional kapitalis maupun sosialis, di Timur maupun di Barat. Fakta-fakta yang ada menunjukan bahwa zakat harta mempunyai peranan penting dalam memberikan solusi bagi masalah-masalah perekonomian modem, di antaranya masalah penimbunan kekayaan, masalah kemiskinan, masalah pemusatan kekayaan pada kelompok tertentu, masalah krisis ekonomi, serta masalah inflasi nilai uang.

Baca Juga: Khutbah Jumat Ulama Al-Azhar Mesir: Tetaplah Bersyukur Walau di Masa Pandemi

Di tanah air kita telah sering dilakukan berbagai kajian dan seminar mengenai potensi zakat dalam kaitannya dengan kesejahteraan umat. Salah satu kajian secara sederhana mengungkapkan, bahwa secara teoritis bila semua umat Islam membayar zakat dengan benar sesuai ajaran agama dan zakat tersebut dikelola dengan benar pula sesuai ajaran agama, maka kita tidak akan melihat kesenjangan secara mencolok di kalangan umat Islam antara yang kaya dengan yang hidup dalam kemiskinan.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَمِيعُ العَلِيْمُ. أَقُولُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله العَظِيمَ لِى وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسلِمَاتِ والمُؤْمِنِيْنَ والمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah kedua :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً،

أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَاحِبَ الْوَجْهِ اْلأَنْوَرِ، وَالْجَبِيْنِ اْلأَزْهَرِ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ وَاْلأَئِمَّةِ الْمَهْدِيِّيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بَالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعِنَا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ أَعِزَّاْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُسْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِلْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوااْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهُ عَلَيْكُمْ كَفِيْلاً، إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَاتَفْعَلُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru 2 Desember 2022 tema Bantulah Saudaramu, Allah akan Membantumu Lengkap dengan Doanya

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Singkat tentang Akhlak Kepada Saudara Lengkap dengan Doanya dan Khutbah Kedua

Demikianlah teks khutbah jumat singkat lengkap dengan doanya dan khutbah kedua ini. Semoga bisa menjadi referensi bagi kita.***

Editor: Muhammad Aswar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x