Mengenali Bahaya Riya dan Apa yang Diucapkan Oleh Orang yang Takut Kepada Sesuatu

- 22 Februari 2023, 18:33 WIB
Mengenali Bahaya Riya dan Apa yang Diucapkan Oleh Orang yang Takut Kepada Sesuatu (Foto Ilustrasi)
Mengenali Bahaya Riya dan Apa yang Diucapkan Oleh Orang yang Takut Kepada Sesuatu (Foto Ilustrasi) /Pexels/Maël BALLAND

Media Pemalang - Riya adalah suatu perilaku yang merujuk pada sikap beribadah dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan semata-mata karena Allah SWT. Riya adalah salah satu penyakit hati yang harus diwaspadai oleh setiap muslim dalam menjalankan ibadahnya, karena dapat mengancam keikhlasan dan kualitas ibadah yang dilakukan.

Perilaku riya dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesombongan, keangkuhan, dan kesalahan lainnya yang dapat menghambat perkembangan spiritual seseorang. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita perlu senantiasa memperbaiki hati dan memperbaiki niat dalam melakukan setiap amal kebaikan, serta menghindari perilaku riya.

Dibawah ini kita akan membahas hadits-hadits tentang bahayanya perilaku riya.

Dan seorang laki-laki yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur’an, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan padanya?' Orang itu menjawab, 'Aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur’an karena Mu'.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru 9 Desember 2022 tema Bantulah Saudaramu Allah akan Membantumu Singkat Menyentuh Hati

Allah berfirman, 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar agar kamu dipanggil 'alim' dan kamu membaca Al Qur’an agar dipanggil 'qari' dan itu telah dikatakan', kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki-laki yang dilapangkan hidupnya oleh Allah, dia memberinya bermacam-macam harta, dia dihadapkan, ditunjukkan kenikmatan-kenikmatannya, maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan padanya?' Orang itu menjawab, 'Tidak ada jalan di mana Engkau ingin diinfakkan padanya kecuali aku berinfak pada-nya demi Engkau'.

Allah berkata, 'Kamu dusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dikatakan 'dia itu dermawan', dan itu telah dikatakan, lalu diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sehingga dia dicampakkan ke dalam neraka." Diriwayatkan oleh Muslim dan an-Nasa'i.

Dan diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia menghasankannya, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, keduanya dengan lafazh yang sama dari al-Walid bin al-Walid, Abu Utsman al-Madini bahwa Uqbah bin Muslim menyampaikan kepadanya bahwa Syufai al-Ashbahi menyampaikan kepadanya.

"Bahwasaya dia datang ke Madinah, dia mendapatkan seorang laki-laki yang dikerumuni oleh banyak orang, dia bertanya, "Siapa dia?" "Abu Hurairah, " jawab orang-orang. Dia berkata, "Lalu aku mendekat kepadanya sehingga aku duduk di hadapannya, sementara dia terus menyampaikan hadits kepada orang-orang.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Pendek Terbaru 9 Desember 2022 tentang Pentingnya Mendidik Keluarga, Lengkap dengan Doanya

Ketika dia telah selesai dan menyendiri , aku berkata kepadanya, "Aku memohon kepadamu dengan kebenaran dan dengan kebenaran, anda belum menyampaikan kepadaku sebuah hadits yang anda dengar dari Rasulullah M yang kamu pahami dan kamu ketahui." Abu Hurairah berkata, "Baiklah, sungguh aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah disampaikan oleh Rasulullah kepadaku, yang aku pahami dan aku ketahui."

"Bahwa sesungguhnya pada hari Kiamat Allah turun kepada para hamba untuk memberi keputusan di antara mereka, masing-masing umat berlutut. Orang-orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang mengumpulkan Al Qur’an, orang yang terbunuh dijalan Allah, dan orang yang berharta melimpah.

Allah berfirman kepada qari (yang pandai baca Al Qur’an), 'Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang telah Aku turunkan kepada RasulKu?' Dia menjawab, 'Benar wahai Rabbku. Allah bertanya, 'Apa yang kamu lakukan terhadap apa yang diajarkan kepadamu?' Dia menjawab,'Aku menegakkannya di tengah malam dan siang'.

Allah berfirman, 'Kamu dusta'. Malaikat juga berkata kepadanya, 'Kamu dusta'. Allah berfirman,'Kamu ingin agar digelari al-Qari'dan itu telah dikatakan'. Pemilik harta melimpah didatangkan, Allah berfirman kepadanya, 'Bukankah Aku telah melapangkan hidupmu sampai kamu tidak memerlukan seseorang pun?' Dia menjawab, 'Benar ya Rabbi'.

Allah bertanya, 'Lalu apa yang kamu lakukan terhadap pemberianKu ?' Dia menjawab, 'Aku menjalin hubungan silaturahim dan bersedekah'. Allah berfirman kepadanya, 'Kamu dusta'. Malaikat juga berkata kepadanya, 'Kamu dusta'. Allah berfirman, 'Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan, 'fulan dermawan' dan itu telah dikatakan'.

Orang yang terbunuh di jalan Allah dihadirkan. Allah bertanya kepadanya, 'Dalam rangka apa kamu terbunuh?' Dia menjawab, 'Ya Rabbi, Engkau memerintahkan berjihad dijalanMu, lalu aku berperang sehingga aku terbunuh'. Allah berfirman,'Kamu dusta'. Malaikat pun berkata, 'Kamu dusta'. Allah berfirman, 'Akan tetapi kamu ingin agar dikatakan fulan pemberani', dan itu telah dikatakan.'

Kemudian Rasulullah memukul lututku lalu bersabda, 'Wahai Abu Hurairah, tiga orang itu adalah makhluk Allah pertama yang dibakar oleh api neraka pada Hari Kiamat.'

Al-Walid Abu Utsman al-Madini berkata, 'Uabah memberitakan kepadaku bahwa Syufailah yang datang kepada Muawiyah dan memberitakan ini kepadanya. Abu Utsman berkata, 'Dan al-Ala' bin Abu Hakim menyampaikan kepadaku bahwa dia adalah algojo Muawiyah, dia berkata,

'Lalu seorang laki-laki datang kepadanya dan menyampaikan ini kepadanya dari Abu Hurairah'. Muawiyah berkata, 'Mereka telah diperlakukan demikian, lalu bagaimana dengan manusia-manusia yang lain ?' Kemudian Muawiyah menangis dengan keras sampai kami mengira dia celaka.

Kami berkata, 'Orang ini telah datang kepada kami membawa keburukan'. Kemudian Muawiyah tersadar dan mengusap wajahnya. Dia berkata, 'Allah dan RasulNya benar, "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (Hud: 15-16).

Dari Ubay bin Kaab berkata, Rasulullah bersabda,"Sampaikan berita gembira kepada umat ini bahwa mereka akan meraih kemuliaan, agama dan ketinggian (kejayaan) serta kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa di antara mereka yang melakukan amal akhirat demi dunia maka di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa-apa." ***

Editor: Soni Susilo

Sumber: Shahih At-Targhib wat Tarhib (1435)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x