Persiapkan G20, Kominfo Bawa Isu Transformasi Digital

- 30 Desember 2021, 09:11 WIB
Presidensi G20 Indonesia menargetkan hasil konkret dalam pembahasan Digital Economy Working Group (DEWG) agar mendukung kebutuhan negara-negara berkembang.
Presidensi G20 Indonesia menargetkan hasil konkret dalam pembahasan Digital Economy Working Group (DEWG) agar mendukung kebutuhan negara-negara berkembang. /Kominfo

MediaPemalang.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mempersiapkan Digital Transformation Expo yang akan dihelat pada acara Digital Economy Working Group (DEWG) G20 nanti.

Eksibisi tersebut akan menyajikan kerja kolaborasi ekosistem digital Indonesia dalam melakukan percepatan arus informasi digital dari hulu hingga hilir.

"Kami tengah melakukan transformasi digital dari hulu ke hilir, namun mungkin akan lebih banyak pada sisi infrastruktur. Kami mengundang Bapak dan Ibu dalam Working Group maupun Engagement Group yang mempunyai usecase di bidang digital untuk ikut bersama kami di dalam Digital Transformation Expo, sehingga infrastruktur yang kita bangun sebagai hulu dapat terlihat pemanfaatannya bagaimana di berbagai macam konteks." ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba pada 28 Desember 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Banyak Pengusaha Muda di Jawa Tengah Terkendala Modal

Berdasarkan dari paparan yang dikemukakan oleh Sekjen Mira Tayyiba, dalam Presidensi G20 Indonesia yakni di tahun 2022, Kominfo memiliki empat tugas, pertama berkaitan dengan substansi dalam DEWG dan lainnya berkaitan dengan penyelenggaraan.

Dilansir dari siaran pers di laman resmi Kominfo, Indonesia ditunjuk sebagai pengampu Digital Economy Working Group, dimana isu digital atau transformasi digital menjadi salah satu dari tiga agenda Presidensi G20 Indonesia.

Sekjen Kominfo juga menyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia memiliki prioritas mengenai tiga isu dalam Presidensi G20 yang mencakup isu kesehatan yang inkluif, transformasi digital, dan  transisi energi.

Sementara itu, pada DEWG terdapat tiga isu utama yaitu pemulihan dan konektivitas pasca pandemi COVID-19, literasi dan keterampilan data digital, serta cross-border data flow dan data free-flow with trust.

Baca Juga: Kemenperin: Usaha Industri Pengolahan Buah Masih Prospektif di Masa Depan

Halaman:

Editor: Argani Palupi

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x