Network
/photo/2024/01/19/1478356556.jpg)
MEDIA PEMALANG - BYD, perusahaan mobil listrik terkemuka asal China, meramalkan pertumbuhan profitnya sebesar 86,5% sepanjang tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh penjualan yang tinggi dan efisiensi biaya operasional perusahaan.
Dalam angka, BYD menetapkan proyeksi profit untuk tahun 2023 antara 29 hingga 31 miliar yuan, setara dengan Rp 64,4 hingga 68,9 triliun, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Selasa (30/1/2024).
Meskipun pertumbuhannya tetap signifikan, proyeksi ini menunjukkan laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, BYD mengumumkan kenaikan profit sebesar 446%, mencapai 16,6 miliar yuan.
Baca Juga: BYD Indonesia Resmi Masuk RI, Luncurkan 3 Mobil Listrik: Ini Keunggulannya Dibandingkan Merk Lain
BYD mengatakan, "Meskipun persaingan di industri mobil listrik sangat ketat, kami berhasil mencapai profit tinggi dan menunjukkan ketahanan bisnis yang kuat."
Sejumlah faktor diidentifikasi oleh BYD sebagai penyebab kesuksesannya, termasuk pertumbuhan penjualan di luar negeri dan pengendalian biaya pada pasokan komponen.
Dalam perbandingan, Tesla, pesaing utama BYD, melaporkan pertumbuhan profit sebesar 19,4% selama tahun 2023, mencapai 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 236 triliun.
Elon Musk, CEO Tesla, juga memberi sinyal kepada para investor bahwa pertumbuhan penjualan Tesla akan melambat pada tahun 2024. Musk mengakui bahwa industri mobil listrik China saat ini merupakan yang paling kompetitif di dunia.
Pada kuartal terakhir 2023, BYD melampaui Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar berdasarkan jumlah penjualan. Dengan total 526.409 unit mobil listrik yang dikirimkan, BYD mengungguli Tesla yang hanya menjual 484.507 unit.
