Meningkatkan kepatuhan terhadap aturan dan kode etik, serta menerapkan sanksi tegas. Selain itu, menggelar pelatihan berkala tentang ancaman dan metode identifikasi serangan siber bagi petugas terkait.
5. Penggunaan Alat Deteksi dan Perlindungan
Menggunakan alat pantau jaringan dan sistem deteksi intrusi untuk mengidentifikasi aktivitas siber dengan cepat dan efektif. Selain itu, perangkat lunak antivirus dan anti-malware harus selalu diperbarui pada semua perangkat endpoint.
6. Enkripsi Data
Mengenkripsi data yang dikirim dan disimpan agar informasi sensitif terlindungi dari akses ilegal. Data yang dienkripsi tidak bisa dibaca oleh peretas meskipun mereka berhasil mencurinya.
Pentingnya Pendekatan Proaktif dan Kolaboratif
Baca Juga: Inilah Kronologi Lengkap Pusat Data Nasional Diserang Hacker Minta Rp 131M, Kok Bisa?
Menerapkan langkah-langkah keamanan di atas memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia. Ancaman ransomware terus berkembang, dan peretas selalu mencari cara baru untuk menembus pertahanan. Oleh karena itu, pendekatan yang proaktif, adaptif, dan kolaboratif sangat penting untuk dilakukan sejak dini.***