Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X, Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen

- 15 Agustus 2022, 19:23 WIB
Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X, Mengungkap Fakta Alam Secara Objektif, Pengertian Hasil Observasi
Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X, Mengungkap Fakta Alam Secara Objektif, Pengertian Hasil Observasi /kemdikbud/

Media Pemalang - Artikel dibawah ini adalah materi terkait Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen yang merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X yang harus dipelajari oleh peserta didik.

Dalam artikel Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen berikut, terdapat pada buku paket yang diterbitkan oleh Kemdikbud.

Materi dalam artikel ini dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun peserta didik sendiri sebagai bahan sumber belajar.

Rangkuman Materi Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen

Meskipun hikayat  dan  cerpen sama-sama merupakan cerita  naratif berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan kondisi sosial dan budaya yang terjadi pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada tokohnya maupun seting cerita.

Baca Juga: Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Pengertian Hikayat Karya Sastra Lama

Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Perbedaan Fakta Dan Opini Dalam Teks Anekdot

Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orang-orang yang sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar. Bahkan, para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang ada di bumi, tetapi juga kerajaan kayangan. Perbedaan kasta pada setiap golongan masyarakat muncul sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat berbeda dengan cerpen yang lebih variatif mengambil tokoh dalam cerita.

Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam cerita. Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena karakter dan latar belakang yang begitu beragam, mengakibatkan konflik dan cara penyelesaiannya pun beragam.

Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayat memiliki alur yang lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai. Pada sebuah ceritanya terdapat cerita yang lain. Pada “Hikayat Bayan Bijaksana”, di samping menceritakan percakapan antara Bayan dan Istri Zainab terdapat pula cerita lain. Contohnya cerita tentang anak cerpelai, seperti yang terdapat pada kutipan hikayat berikut.

Baca Juga: Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas X, Beberapa Istilah dalam Stand Up Comedy, Set Up, Punch, Bit, Rule of Three

Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas X, Pertanyaan Retoris, Arti Majas Sindiran, Ironi, Sinisme, Sarkasme

Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar.

Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju, berbeda dengan cerpen yang lebih variatif.

b.Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Hikayat

Hikayat sebagai bagian dari cerita rakyat tentu tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Melalui kehidupan yang diangkat dalam cerita, hikayat menyajikan tak hanya hiburan, tetapi juga nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil hikmahnya oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat kita lihat dari pola tingkah laku, pola berpikir, dan sikap-sikap tokoh dalam cerita, baik yang dideskripsikan dalam cerita maupun yang dinarasikan dalam ucapan-ucapan tokoh.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat, terdiri dari nilai budaya, pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial.

Baca Juga: Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X, Pengertian Anekdot dan Stand Up Comedy atau Lawakan Tunggal

Baca Juga: Rangkuman Materi Mapel Bahasa Indonesia Kelas X, Identifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Kritik

1.Nilai budaya memuat konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebuah masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia.

2.Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus belajar secara sadar.

3.Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya.

4.Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan ajaran kebaikan tertentu yang bersifat praktis.

5.Nilai sosial berkaitan erat dengan hubungan individu dengan individu lainnya dalam satu kelompok.

Demikianlah artikel mengenai materi Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen, yang terdapat pada buku paket, yang dapat digunakan sebagai bahan referensi belajar secara mandiri. ***

Editor: Soni Susilo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah