2. Fase Proliferatif
Setelah menstruasi selesai, tingkat estrogen meningkat, merangsang pertumbuhan folikel di ovarium. Endometrium mulai tumbuh kembali.
3. Ovulasi
Pada pertengahan siklus, lonjakan LH memicu ovulasi, yaitu pelepasan sel telur yang matang dari ovarium.
4. Fase Sekretori
Setelah ovulasi, korpus luteum menghasilkan progesteron, yang mengubah dinding rahim menjadi lebih tebal dan menerima embrio jika pembuahan terjadi.
5. Menstruasi (Jika Tidak Ada Pembuahan)
Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan merosot, tingkat hormon progesteron dan estrogen akan turun, dan dinding rahim akan digugurkan dalam bentuk menstruasi. Proses ini memulai siklus kembali.
Kesimpulan
Hormon-hormon, seperti FSH, LH, estrogen, dan progesteron, memainkan peran penting dalam mengatur dan mengendalikan siklus menstruasi. Pemahaman mengenai peran masing-masing hormon ini membantu kita memahami bagaimana tubuh wanita mempersiapkan diri untuk pembuahan dan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, siklus menstruasi berlanjut, dan proses ini tetap berjalan sampai seorang wanita mencapai menopause.***