Inilah Kunci Jawaban Sebuah Sekolah Berlokasi di Daerah Perkotaan yang Heterogen Penduduknya, Ini Penjelasanny

- 21 Maret 2024, 10:00 WIB
Mural Anti Perundungan : Aksi Nyata Siswa SMKN 1 Jepon dalam Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Aman
Mural Anti Perundungan : Aksi Nyata Siswa SMKN 1 Jepon dalam Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Aman /Tangkap layar Media Pemalang Pikiran Rakyat

MEDIAPEMALANG.COM - Inilah penjelasan jawaban dari soal "Sebuah sekolah berlokasi di daerah perkotaan yang heterogen penduduknya. Latar belakang orang tua kebanyakan keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Hal tersebut terlihat dari perilaku dan gaya hidup siswa-siswinya. Dalam keseharian di sekolah terlihat mereka lebih asyik dengan telepon selulernya. Demikian juga dengan-gurunya.

Melihat hal tersebut, Pak Iwan sebagai kepala sekolah ingin melakukan perubahan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang mampu mendorong kepemimpinan murid. Bersama wakil kepala sekolah, beliau berdiskusi bersama merancang program sekolah yang mengutamakan pembentukan perilaku siswa yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila."

Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Mendorong Kepemimpinan Siswa

Sekolah seringkali merupakan cermin dari masyarakat sekitarnya, mencerminkan nilai-nilai, perilaku, dan gaya hidup yang dominan di komunitasnya. Namun, sebagai lembaga pendidikan, sekolah juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa dan membimbing mereka menuju kepemimpinan yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Inilah tantangan yang dihadapi oleh Pak Iwan, seorang kepala sekolah di daerah perkotaan dengan latar belakang heterogen penduduknya. Bersama wakil kepala sekolah, Pak Iwan berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang mampu mendorong kepemimpinan siswa.

1. Mengubah Perilaku Siswa Melalui Teladan Guru

Langkah pertama yang diambil oleh Pak Iwan adalah mengubah perilaku siswa dengan memberikan teladan yang baik. Menyadari bahwa siswa dan bahkan guru terkadang terlalu asyik dengan telepon seluler, sekolah mulai menerapkan aturan dan kebiasaan untuk membatasi penggunaan gadget selama jam sekolah. Guru-guru pun diharapkan menjadi contoh yang baik dengan mengurangi ketergantungan pada telepon seluler dan lebih fokus pada interaksi dengan siswa.

2. Mendorong Keterlibatan Aktif Siswa dalam Kegiatan Sekolah

Pak Iwan juga menggalakkan keterlibatan aktif siswa dalam berbagai kegiatan sekolah, baik akademik maupun non-akademik. Dengan menyediakan beragam klub dan organisasi siswa, sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kepemimpinan mereka melalui pengalaman nyata dalam mengelola proyek, mengorganisir acara, atau memimpin diskusi.

3. Menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan dan Pengembangan Diri

Sekolah meluncurkan program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri yang dirancang khusus untuk siswa. Program ini mencakup pelatihan keterampilan kepemimpinan, komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan kolaborasi tim. Melalui program ini, siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengasah potensi kepemimpinan mereka.

4. Membangun Budaya Sekolah yang Mendukung dan Mendorong

Pak Iwan dan timnya aktif membangun budaya sekolah yang mendukung dan mendorong pertumbuhan kepemimpinan siswa. Mereka menyelenggarakan acara-acara yang mempromosikan nilai-nilai kepemimpinan, seperti seminar motivasi, diskusi panel dengan pemimpin masyarakat lokal, atau kompetisi kepemimpinan antar siswa.

5. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran

Pembentukan karakter siswa yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila menjadi fokus utama dalam semua aspek pembelajaran di sekolah. Guru-guru didorong untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam materi pembelajaran dan aktivitas kelas sehingga siswa dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x