Network
"Ketika kami menyadari air ketubannya telah pecah, kami langsung berkata kepada kru pesawat bahwa ini darurat," ungkap Ibrahim sebagaiamana yang dikutip dari Daily Star.
Lantas, kru kabin pun dengan sigap mengubah kondisi dalam pesawat menjadi sebuah tempat untuk melahirkan.
Ruangan yang dipilih sebagai ruang melahirkan adalah ruang untuk mempersiapkan makanan. Kru kabin pun menggunakan barang-barang yang ada untuk membuat ruang bersalin darurat senyaman mungkin.
Baca Juga: Master Chef Indonesia Season 9 Telah Dimulai, Chef Renatta: Penilaian Nomor 1 Adalah Rasa!
Barang-barang yang digunakan diantaranya bantal serta pakaian. Ketika Ibrahim memeriksa kembali kondisi Maria, ternyata kepala bayi sudah keluar sebagian.
Beruntung proses persalinan pun dapat berlangsung dengan cepat. Hanya dalam waktu beberapa menit, bayi berhasil keluar.
Namun, Ibrahim pun sempat waspada ketika bayi tersebut tak menangis. Dirinya pun lantas menepuk-nepuk punggung bayi supaya bayi menangis.
Seluruh kru dan penumpang pun langsung bersorak ketika mengetahui sang bayi perlahan menangis dalam beberapa detik.
"Itu adalah 15-20 detik yang sangat meresahkan," ujarnya.
