Benarkah Cacar Monyet Adalah Penyakit Kaum Gay? Begini Penjelasan WHO

22 Mei 2022, 06:23 WIB
Ilustrasi tentang apa itu sakit cacar monyet atau monkeypox ini gejala, penyebab dan cara mengobatinya. /Pixabay/geralt./

MediaPemalang.com – Cacar monyet ramai menyebar dan terjadi di beberapa negara di dunia baru-baru ini. Penyebarannya sudah di berbagai negara di Eropa.

Cacar monyet merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang manusia dengan penularan dari hewan ke manusia.

Kasus cacar monyet di Portugal banyak dialami pria-pria muda. Di Inggris dan Eropa, proporsi jumlah kasus cacar monyet terjadi pada pria gay dan biseksual.

Dikutip dari dailystar tujuh pria gay atau biseksual di Spanyol yang dites cacar monyet dinyatakan positif.

Berbeda dengan Spanyol, Portugal telah mencatat sembilan kasus cacar monyet dialami laki-laki yang kebanyakan dari mereka masih muda.

Baca Juga: Heboh! Penemuan Virus Cacar Monyet di Melbourne Australia, Warga Indonesia Perlu Waspada

Menurut laporan secara umum, penyebaran cacar monyet ini melalui transmisi pernapasan.

Orang yang menderita penyakit ini mengalami gajala demam, nyeri kepala, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.

Penyakit ini juga ditandai dengan munculnya ruam pada wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Cacar monyet saat ini belum ada obatnya. Penderita cacar monyet kebanyakan mengalami gejalan ringan dan akan sembuh dalam beberapa minggu saja.

Mengutip metroweekly, penyakit cacar monyet bukan hanya penyakit yang memengaruhi individu gay atau biseksual, bukan juga dianggap sebagai penyakit menular seksual.

Akan tetapi, beberapa dari mereka yang terinfeksi, mengidentifikasi dirinya sebagai pria yang berhubungan seks dengan pria.

Baca Juga: Virus Monkeypox Semakin Menyebar, Ketahui Cara Penularan dan Tanda Gejalanya Menurut WHO

Hal tersebut membuat Badan Kesehatan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Inggris secara eksplisit mendesak pria gay untuk sadar dengan adanya ruam yang tidak baisa pada tubuh mereka, terutama pada alat kelamin mereka.

Terkait hal tersebut, WHO (World Health Organization) mengeluarkan pembaruan dan menyatakan bahwa tempat-tempat gay dan kontak seksual dari pasien terkonfirmasi sedang diseliki.

Anggapan mengenai cacar monyet yang merupakan penyakit gay disayangkan oleh WHO. Hal tersebut tidaklah benar karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja.

WHO menyebutkan bahwa cacar monyet dapat menyerang siapa saja. Penularan penyakit ini melalui interaksi dengan jarak dekat.

Baca Juga: Tidak Menyebabkan Kematian, Inilah Bahaya Tidur dengan Kipas Angin yang Menyala Menurut Ahli

WHO mengungkapkan bahwa orang yang berinteraksi secara dekat dengan orang yang terkena dapat tertular penyakit ini.

Stigma terhadap sekelompok tertentu karena suatu penyakit akan menjadi penghalang untuk proses penyembuhannya. Hal tersebut bahkan akan memperlama suatu wabah ada di bumi.

Orang dengan stigma merasa enggan untuk mencari perawatan sehinggan penyebarannya tidak bisa terdeteksi. ***

Editor: Soni Susilo

Tags

Terkini

Terpopuler