Gangguan Fonologi pada Anak? Kenali Penyebab dan Cara Perawatannya, Bun!

MEDIA PEMALANG- Gangguan fonologi adalah suatu kondisi umum yang sering terjadi pada anak-anak, dan ini merupakan bentuk gangguan pemerolehan bahasa. Anak yang mengalami gangguan fonologi mungkin tidak mengalami perkembangan bahasa seperti halnya anak-anak pada umumnya.

Penting untuk memahami penyebab dari gangguan fonologi ini dan bagaimana melakukan perawatan yang tepat. Dengan mengetahui akar masalahnya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu anak-anak dengan gangguan fonologi mengembangkan keterampilan bahasa mereka secara optimal.

Baca juga: Inilah Merk Susu Formula yang Bagus Untuk Kecerdasan Otak Anak 

Penyebab Gangguan Fonologi pada Anak

Selama fase perkembangannya, anak mengalami periode kritis di mana penguasaan bahasa terjadi secara alami dan tanpa disengaja. Pada tahap ini, anak mengeksplorasi bunyi atau kalimat tanpa rasa takut membuat kesalahan. Tahap ini memiliki peran yang sangat vital dalam rangkaian pertumbuhan anak. Namun, setiap anak mengembangkan kemampuan bahasa mereka dengan tingkat yang berbeda; beberapa mungkin menguasai bahasa dengan sempurna, sementara yang lain mungkin mengalami tantangan dalam proses pemerolehannya.

Menurut Chaer (2003: 148) dibagi dalam dua garis besar yakni, pertama gangguan oleh faktor medis, yaitu gangguan karena kelainan fungsi otak maupun kelainan alat bicara. Sementara itu, yang kedua gangguan oleh faktor lingkungan sosial, seperti tersisih atau terisolasi dari lingkungan kehidupan masyarakat. Anak-anak yang berbicaranya tidak jelas dan bahasanya sulit ditangkap oleh orang lain, dalam istilah psikologi dinyatakan bahwa anak tersebut mengalami gangguan terhadap artikulasi atau fonologisnya (Sastra, 2011: 162).

Ciri-Ciri Gangguan Fonologi pada Anak

Berikut adalah beberapa ciri gangguan fonologi yakni sebagai berikut:

• Penghilangan/Penghapusan: Terjadi ketika suara tertentu diabaikan atau dihapus, seperti contohnya 'sus' yang digunakan untuk 'susu'.
• Substitusi: Terjadi ketika satu atau lebih suara digantikan, menyebabkan hilangnya kontras fonemik. Sebagai contoh, penggunaan 'itu' sebagai pengganti 'ini'.
• Penambahan (Additions): Terjadi ketika satu atau lebih suara tambahan disisipkan atau dimasukkan ke dalam kata.
• Distorsi: Terjadi ketika suara mengalami perubahan bentuk.
• Kesalahan pada Tingkat Suku Kata (Syllable-level errors): Melibatkan penghilangan suku kata yang lemah.

Tanda dan gejala ini dapat dikelompokkan sebagai kesalahan artikulasi yang bersifat independen atau sebagai pola kesalahan yang berdasarkan aturan fonologis. Kedua jenis kesalahan ini dapat terlihat cukup mirip dalam pengamatan.

Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Laki-Laki: Panduan untuk Orang Tua 

Cara Perawatan Gangguan Fonologi pada Anak

Perawatan gangguan fonologi pada anak melibatkan berbagai pendekatan tergantung pada tingkat keparahan dan jenis kesulitan yang dialami anak. Beberapa metode umum yang digunakan dalam perawatan gangguan fonologi melibatkan kolaborasi antara ahli terapi wicara, orang tua, dan guru. Berikut adalah beberapa strategi dan pendekatan yang biasanya digunakan: