Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Bahagia dalam Jalinan Ukhuwah, Lengkap dengan Doanya dan Khutbah Kedua

22 November 2022, 09:45 WIB
Berikut teks khutbah jumat singkat 1 lembar lengkap dengan doanya dan khutbah kedua tentang bahagia dalam jalinan ukhuwah Islamiyah /

MEDIA PEMALANG - Berikut teks khutbah Jumat singkat lengkap dengan doanya dan khutbah kedua tentang bahagia dalam jalinan ukhuwah Islamiyah.

Muslim layaknya bagian-bagian yang membentuk satu tubuh. Jika satu bagian sakit, maka bagian yang lain juga mestinya merasa sakit.

Begitulah agama menuntut kita untuk tidak pernah melupakan nasib sesama saudara muslim. Untuk saling menutupi aib, mengingatkan ketika keliru, dan menolong jika salah satu di antara kita berada dalam kesusahan.

Khutbah Jumat kali ini bertemakan tentang jalinan ukhuwah islamiyah yang dengannya sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah secara bersama-sama.

Teks khutbah ini disarikan dari buku kumpulan Khutbah Jumat yang diterbitkan oleh Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI

 

KHUTBAH PERTAMA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة

الحَمدُ للهِ لذِى اَمَرَنَا بِالبِرِّ والصِّلَّةِ وَنَهَانَا عَنِ العُقُوقِ، وَجَعَلَ حَقَّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ مَنْ اَكِّدِ الحُقُوْقِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَـهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الخَالِقُ كُلَّ شَيْئٍ مَخْلُوقٍ. وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدّا عَبدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَادِقُ المَصْدُوقِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ النَاطِقِ بِأَفْضَلِ مَنْطُوْقٍ وَعَلَى آلِـهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَ عِبَادَ اللهِ، أُصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقَوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ الله تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيمِ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ (الحجرات: 13)

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia,

Islam memberikan petunjuk kepada umat manusia mengenai bagaimana menjalani kehidupan dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan yang didambakan, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu aspek yang membentuk kebahagiaan hidup seorang muslim adalah kemampuan membina hubungan yang baik dengan sesama muslim.

Dalam khutbah Jum'at pada hari ini, khatib ingin mengajak kita sekalian untuk merenungkan makna firman Allah SWT yang merupakan prinsip pokok ukhuwah

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat" (QS. 49 Al Hujurat :10).

Ayat di atas ditujukan kepada seluruh umat Islam. Sejalan dengan makna ayat itu Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits mengatakan bahwa umat Islam adalah laksana tubuh yang satu, ada atau tak ada semacam perjanjian tertulis, namun umat Islam karena keislamannya, harus memandang umat Islam lainnya sebagai saudaranya sesuai dengan prinsip ukhuwah Islamiyah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2022: Ilmu Merupakan Jalan Menuju Surga

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia,

Ukhuwah Islamiyah, mudah diingat dan seringkali diucapkan, yang susah adalah pelaksanaannya di lapangan. Dr. Ali Abdul Halim Mahmud dalam bukunya Fiqh Ukhuwwah menjelaskan hak dan kewajiban ukhuwah dalam Islam berdasarkan ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi, di antaranya: 

Pertama, menutupi aib saudara seiman. Rasulullah SAW bersabda; "Barang siapa menutupi aib seorang muslim, Allah SWT akan menutupi aibnya didunia dan diakhirat". (HR. Muslim). "Barang siapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), Allah SWT akan menjauhkan neraka dari wajahnya pada hari kiamat". (HR. Tirmidzi).

Kedua, memaafkan saudara seiman. Imam Malik meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ يَوْمَ الْـاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُسْلِمٍ لَـا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلَّـا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْناءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

"Dibuka pintu-pintu surga setiap hari Senin dan Kamis. Ampunan ilahi dilimpahkan kepada setiap hamba yang tidak mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu, kecuali yang menyimpan dendam kepada saudaranya. Tentang mereka dikatakan: Tunggu, tunggu, tunggu, sampai mereka berbaikan".

Ketiga, melepaskan kesulitan sesama muslim. Rasulullah SAW bersabda; "Allah menolong hambaNya selama ia menolong saudaranya". (HR. Tirmidzi). "Terkutuklah orang yang mendatangkan bahaya atau membuat tipu daya terhadap seorang mukmin". (HR. Tirmidzi).

Keempat, berbaik sangka kepada sesama muslim. Allah S WT berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain". (QS. 49 Al Hujurat: 12).

Kelima, berdoa untuk kebaikan sesama muslim, baik semasa hidupnya maupun setelah wafat. Firman Allah SWT; "Orang-orang yang datang sesudah mereka berdoa; Tuhan ! beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan! Engkau Maha Penyantun, Maha Pengasih". (QS. 59 AI Hasyr: 1 0).

Baca Juga: Khutbah Jumat Ulama Al-Azhar Mesir: Tetaplah Bersyukur Walau di Masa Pandemi

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia,

Dalam kaitan ukhuwah Islamiyah, hubungan dan interaksi sosial yang dijiwai dengan kasih sayang dan ketulusan disebut silaturrahim. Silaturrahim yang merupakan salah satu tolok ukur kesempurnaan Islam seseorang, harus dipelihara dan dikembangkan di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Allah SWT berfirman;

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهِ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah SWT menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu". (QS, An-Nisa' :1).

Ayat ini menegaskan eksistensi Allah sebagai Dzat yang telah menciptakan manusia dengan beragam warna kulit, bahasa dan budaya. Bahwa Allah Maha Agung dengan menciptakan manusia dengan warna yang beragam. Atas fakta inilah, maka manusia dituntut untuk bertakwa kepada-Nya, di mana salah satu realisasi ketakwaan tersebut adalah silaturrahim. 

Islam memandang baik atau buruknya hubungan seorang muslim dengan orang lain berdampak pada nilai keimanan. Dalam riwayat Abu Hurairoh Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَلَـا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

"Kalian tidak akan masuk surga, sebelum kamu beriman. Dan kamu tidak beriman, sebelum kamu saling mencintai dan sayang menyayangi satu sama lain. Maukah aku tunjukan sesuatu yang jika kalian melakukannya maka akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian " (HR. Muslim).

Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh menyimpan kebencian, dendam permusuhan, atau khianat terhadap orang lain. Orang yang lurus iman dan lslamnya, pasti mempunyai jiwa yang bersih, pikiran yang lapang, dan hati yang jujur serta senantiasa mendoakan yang baik untuk orang lain. Karena itu, iman yang efektif ialah iman yang mengendalikan perilaku aktif dalam kehidupan sehari-hari.

Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya ''Al-lman wal Hayat" (Iman dan Kehidupan) melukiskan karakter seorang muslim yang berhati mulia, yakni sanggup menahan amarahnya, walaupun dia kuasa melampiaskannya, suka memberi maaf walaupun sanggup untuk melakukan penyiksaan. Berlapang dada, walaupun dia yang benar. Orang beriman tiada dengki dan tiada menaruh benci, karena kedengkian dan perasaan kebencian itu adalah benih yang ditaburkan syaitan, sedang cinta dan kasih sayang serta hati yang bersih ada1ah tanaman dari Tuhan yang Maha Penyayang.

Mudah-mudahan kita semua menjadi muslim yang senantiasa memelihara dan menegakkan Ukhuwah Islamiyah dengan setulus hati di mana pun kita berada. Setiap muslim haruslah mengutamakan kepentingan menjaga Ukhuwah Islamiyah di atas segala kepentingan pribadi dan golongan.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَمِيعُ العَلِيْمُ. أَقُولُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله العَظِيمَ لِى وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسلِمَاتِ والمُؤْمِنِيْنَ والمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah kedua :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً،

أَمَّا بَعْدُ 

عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، 

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَاحِبَ الْوَجْهِ اْلأَنْوَرِ، وَالْجَبِيْنِ اْلأَزْهَرِ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ وَاْلأَئِمَّةِ الْمَهْدِيِّيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بَالْحَقِّ وَبِهِ كَانُوْا يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعِنَا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. 

اَللهُمَّ أَعِزَّاْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُسْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. 

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِلْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوااْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهُ عَلَيْكُمْ كَفِيْلاً، إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَاتَفْعَلُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ. 

Demikianlah teks khutbah jumat singkat beserta doanya dan khutbah kedua ini. Semoga bisa menjadi referensi bagi kita.***

Editor: Muhammad Aswar

Tags

Terkini

Terpopuler