MEDIA PEMALANG- Bagaimana bisa seorang yang telah dijaga Allah, bahkan seorang rasul yang paling mulia terkena sihir? Ada banyak perbedaan pendapat perihal Nabi terkena sihir. Ada yang mengiyakannya, ada pula yang menolak riwayatnya.
Tetapi marilah kita mengambil hikmah dari peristiwa itu. Bahwa siapa pun bisa terkena sihir. Dan penangkalnya tiada lain adalah dua surat terakhir dalam Al-Qur’an, Al-Falaq dan An-Nas.
Hal ini sesuai dengan sabab nuzul (sebab turunnya ayat) dari dua surat tersebut. Bahwa kedua surat itu diturunkan untuk menolong Rasulullah yang sedang terkena sihir dari seorang Yahudi bernama Labid bin Al-A’sham.
Dalam kitab Asbabun Nuzul karya Imam Suyuthi, beliau meriwayatkan satu hadis tentang sabab nuzul dua ayat ini.
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Dalail An-Nubuwwah dari jalur Al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, ia berkata, suatu kali Rasulullah sakit parah. Kemudian datanglah dua malaikat kepada beliau. Salah satunya duduk di dekat kepala Rasulullah dan satunya lagi duduk di dekat kakinya.
Malaikat yang berada di sisi kepala Rasul bertanya kepada malaikat yang berada di dekat kakinya, “Bagaimana menurutmu?”
“Guna-guna.”
“Apa itu guna-guna?”