MEDIA PEMALANG - Bagi orang yang tak memiliki pekerjaan tetap, godaan tidur sepanjang hari saat puasa sangat tinggi. Tak tanggung-tanggung, bahkan terkadang hanya bangun untuk shalat lalu tidur lagi.
Perubahan kebiasaan di bulan Ramadhan memang sesuatu yang lumrah. Biasanya asupan gizi kita dapatkan tiga kali sehari. Karena harus menahan lapar, maka tubuh juga harus menyesuaikan.
Itulah mengapa hampir semua orang yang berpuasa merasakan kantuk yang tak tertahan, bahkan terkadang membuat kita memilih tidur sepanjang hari saat puasa.
Terutama bagi orang-orang yang tak punya kesibukan di luar rumah dan tak ada tanggungan apa pun.
Lalu bagaimana Islam memandang pola perilaku seperti ini?
Baca Juga: 3 Manfaat Membaca Bismillah 21 Kali sebelum Tidur, Salah Satunya Bisa Terhindar dari Mati Mendadak
Baca Juga: Umur Berapa Anak Wajib Puasa, Darul Ifta Yordania: Telambat jika Tunggu Baligh
Darul Ifta Mesir mengatakan, sejak dahulu para ulama telah mengantisipasi perubahan pola hidup selama berpuasa yang membuat seseorang sering mengantuk. Sejak dahulu, katanya, sudah banyak orang yang tidur sepanjang hari saat puasa.
Dalam kitab Raudhatut Thalibin (Juz 2/hal. 366), Imam Nawawi berkata bahwa hukum tidur sepanjang hari tidak membatalkan puasa. Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (Juz 3/hal. 116) merinci: