MEDIA PEMALANG- Bacaan Sholawat Haji yang termaktub dalam kitab kumpulan Sholawat Wasilatul Hariyah karangan Kiai Ahmad Qusyairi bin Shiddiq ini merangkum semua yang dibutukan agar seseorang dikatakan mampu menjalankan ibadah haji, termasuk kesehatan, rezeki yang melimpah, hati yang lembut sampai pikiran yang jernih.
Kami mendapatkan cerita yang dituturkan langsung oleh putra Shohibul Kitab Wasilatul Hariyah, Gus Thohir bin Ahmad Qusyairi tentang seorang tukang becak yang mengamalkan Sholawat Haji ini.
Setelah mengamalkan beberapa lama, sang tukang becak pada suatu malam tertidur dan bermimpi.
Dalam mimpi beliau bertemu dengan Kiai Abdul Hamid Pasuruan, seorang wali terkenal sekaligus menantu dan keponakan Kiai Ahmad Qusyairi.
Baca Juga: Sejarah Sholawat Burdah yang Wajib Umat Islam Ketahui!
Kiai Abdul Hamid memanggil tukang becak itu. Sang tukang becak mengiyakan dan bertanya, “Hendak diantar ke mana, Kiai?”
Kiai Abdul Hamid hanya menjawab satu kata, “Makkah.”
Masya Allah! Setelah terbangun dari mimpi, tukang becak tersebut tak tahu dari mana asal rezeki yang datang hingga mencukupkan untuk berangkat melaksanakan ibadah haji tepat pada tahun itu!