Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Demikianlah Sabda Tuhan
Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Katolik, Hari Selasa 12 Juli 2022, Warna Liturgi : Hijau
RENUNGAN HARIAN KATOLIK , JUMAT , 15 JULI 2022
Sahabat terkasih
Hari ini Yesus ingin menekankan bahwa peraturan-peraturan, hukum-hukum itu semua dibuat untuk kenyamanan dan keselamatan bersama. Peraturan atau hukum itu untuk manusia. Esensi pemberlakuan sebuah peraturan adalah ‘nilai manusia’ nya itu sendiri.
Yesus mengkritik orang-orang Farisi yang taat pada hukum Taurat, tetapi kadang melupakan esensi atas pemberlakuan hukum itu sendiri. Larangan untuk bekerja/beraktivitas demi menghormati hari Sabat memang baik untuk ditaati, tetapi memberi makan orang yang lapar ; menyelamatkan jiwa-jiwa yang membutuhkan pada hari Sabat, lebih berharga dan bermakna di hadapanNya.
Tuhan tidak hanya menghendaki sebuah persembahan, tetapi tindakan nyata dari ungkapan kasih yang menyelamatkan jiwa-jiwa. Kalau ‘tindakan kasih’ ini harus bertabrakan dengan ritual hari Sabat, silakan jalan terus.