Ciri keempat, atau yang terakhir dari sekian banyak ciri tentang generasi yang berkualitas Islam adalah memiliki tanggung jawab terhadap dakwah Islamiyah. Oleh karena itu generasi Islam harus berwawasan yang luas, memiliki kemampuan dakwah yang baik, berani berkorban, menjalin hubungan baik dengan sesama muslim, ikhlas, dan tentu saja memiliki tanggung jawab sosial yang kuat dan berkualitas.
Orang yang punya tanggung jawab dakwah selalu berpikir dan berusaha untuk memajukan diri sendiri, dan harus ada kepedulian terhadap orang lain, padahal setiap muslim harus memiliki kepedulian terhadap muslim lainnya.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Untuk mewujudkan generasi yang ideal itu, tentu saja semua pihak harus memiliki perhatian yang serius, para pemuda harus berusaha mendidik dan membina dirinya ke arah yang lebih baik, dan orang tua harus berusaha mendidik dan memberikan teladan yang baik kepada mereka. Manakala kepribadian pemuda sudah terdidik maka menjadi keharusan bagi dirinya untuk berjamaah dan bekerja sama dengan yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas dan memberikan kontribusinya dalam hal-hal yang terkait dengan urusan kaum muslimin.
Namun yang juga perlu diingat dan diwaspadai adalah pertama, kurangnya perhatian para pendidik untuk memadukan ilmu pengetahuan dengan tarbiyah (pendidikan), sehingga terjadi ilmu pengetahuan yang bebas nilai. Kedua, mewabahnya pola berpikir yang materialistis sehingga kehebatan dan kemajuan seseorang tidak diukur dari kemuliaan akhlaknya, tetapi ukurannya adalah sejauh mana dia menghasilkan uang dan barang yang banyak. Hal ini berakibat pada semakin banyaknya orang yang hanya menyibukkan diri dalam lapangan hidup yang sifatnya duniawi. Ditambah lagi dengan krisis keteladanan dari generasi tua, sehingga generasi muda semakin berat menghadapi tantangan globalisasi dan pembentukan diri yang berkualitas Islamy, apalagi dengan semakin banyak keluarga yang kurang memperhatikan pendidikan kepribadian terhadap generasi yang dihasilkannya.
Terlepas dari semakin kompleksnya tantangan dan kesulitan para pemuda yang Islamy tetap dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna menyongsong masa depan agama, bangsa dan Negara yang lebih cerah dan untuk mempersiapkannya memerlukan perhatian, perjuangan dan kerja sama yang serius dan berkualitas.
Semoga khotbah yang singkat ini bermanfaat bagi kita bersama.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَمِيعُ العَلِيْمُ. أَقُولُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله العَظِيمَ لِى وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسلِمَاتِ والمُؤْمِنِيْنَ والمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Baca Juga: Doa yang Dibaca Khatib Saat Duduk di Antara Dua Khutbah
Baca Juga: Doa yang Dibaca Makmum Saat Khatib Duduk di Antara Dua Khutbah