Inilah Profil Gus Iqdam, Mubaligh Muda Viral yang Perkenalkan Istilah Dekengane Pusat hingga Garangan

- 19 Agustus 2023, 09:56 WIB
Banyak yang tertarik dengan sosok Gus Iqdam yang tengah naik daun ini. Berikut ini adalah profil Gus Iqdam
Banyak yang tertarik dengan sosok Gus Iqdam yang tengah naik daun ini. Berikut ini adalah profil Gus Iqdam /

MEDIA PEMALANG - Gus Iqdam, sebuah nama yang semakin dikenal belakangan ini, telah menarik perhatian masyarakat. Pendekatannya dalam dakwah, yang ceria dan mudah diakses oleh berbagai kalangan, telah mendapatkan respons positif.

Tidak hanya dari kalangan santri atau jemaah yang biasa, tetapi orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat datang untuk mengikuti pengajiannya. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pengamen, pemabuk, hingga pejabat. Bahkan, preman dan orang-orang yang murni santri pun ikut hadir.

Dengan semangat yang ceria dan sifatnya yang ramah terhadap siapa pun, Gus Iqdam, yang nama aslinya Muhammad Iqdam Kholid, mampu menjalin hubungan dengan beragam kalangan.

Baca Juga: Apakah Menyentuh Air Mani Harus Mandi Wajib Meski Tidak Berhubungan? Beda Najis dan Hadats dalam Hukum Islam

Beberapa frasa yang ia ciptakan juga menjadi populer, seperti dekengane pusat, ST Nyell, garangan, wonge teko, dan lain-lain.

Banyak yang terpikat oleh sosok Gus Iqdam yang sedang naik daun ini. Berikut ini adalah profil singkat Gus Iqdam yang diambil dari laman p2k.stekom.ac.id.

Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Iqdam, lahir di Blitar pada 27 September 1993. Ia merupakan seorang pendakwah muda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Ia juga adalah pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II yang terletak di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Selain itu, ia juga merupakan pendiri dari Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Gus Iqdam memiliki daya tarik khusus dalam cara berdakwahnya. Video-video ceramahnya telah menyebar luas melalui berbagai platform seperti Tiktok dan Youtube Shorts, sehingga dia berhasil menjangkau berbagai kalangan masyarakat dengan mudah dan meraih kecintaan dari mereka.

Latar belakang Gus Iqdam

Baca Juga: Cerita Dibalik Turunnya Surat Al Fatihah dan Keistimewaan , Gus Baha : Iblis Pun Dibuat Kesakitan

Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Gus Iqdam merupakan hasil pernikahan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Ia memulai pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri di bawah bimbingan Muhammad Abdurrahman Kautsar atau yang dikenal sebagai Gus Kautsar.

Pada masa kanak-kanaknya, Gus Iqdam menghabiskan waktu untuk memperdalam pemahaman agama Islam. Di awal masa kecilnya, ia belajar agama bersama pamannya, KH. Dliyauddin Azzamzami. Kemudian, pendidikannya berlanjut di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

Tidak hanya itu, ibunya, Hj Ny Lanratul Farida, juga merupakan keturunan dari salah satu kiai terkenal, yaitu KH Zubaidi Abdul Qofur, yang dikenal sebagai Mursid Torikoh di Jawa Timur.

Gaya Dakwah Gus Iqdam

Baca Juga: Astaghfirulllah, Benarkah Maksiat Bikin Rezeki Seret? Berikut Penjelasan Habib Sayid Machmoed BSA

Pada tahun 2021, Gus Iqdam menikah dengan Aning Nilatin Nihayah, yang merupakan putri dari Almaghfurlah KH Thoha Widodo Zaini Munnawir dari Pondok Pesantren Lirboyo.

Setelah membentuk keluarga, Gus Iqdam dan istrinya, Ning Nila, diberkahi dengan seorang putra yang diberi nama Gus Novel.

Gaya dan Metode Dakwah

Gus Iqdam mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada Desember 2018. Pada awalnya, jumlah jemaah yang mengikuti kegiatan ini hanya sekitar 7 orang. Namun, dalam beberapa tahun, Majelis Ta’lim ini telah mendapatkan popularitas di kalangan milenial, bahkan hingga ribuan jemaah.

Gus Iqdam memberi nama Majelis Ta’lim ini sebagai Sabilu Taubah, yang berarti "jalan taubat." Hal ini menggambarkan bahwa jemaah di sini tidak hanya terdiri dari kalangan santri atau orang-orang berpengetahuan agama. Banyak jemaahnya berasal dari luar kalangan tersebut, bahkan yang sebelumnya sama sekali tidak memiliki pengetahuan agama.

Baca Juga: Benarkah Orang Alim dan Dermawan yang Pertama Masuk Neraka? Berikut Penjelasan Lengkap dari Habib Ali Al Jufri

Gus Iqdam membuka pintu majelisnya untuk orang-orang dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang berideologi jalanan, marginal, dan terlibat dalam kegiatan kriminal. Dengan dakwah yang lembut, sopan, dan lucu, ia berusaha membawa mereka untuk belajar agama bersama-sama.

Ia menggunakan perumpamaan bahwa belajar agama seperti bensin bagi mobil atau sepeda motor yang membutuhkannya untuk bergerak. Bagaimana mungkin mobil bisa berjalan jika tidak ada bensin, sama seperti tubuh tidak bisa bergerak dengan baik tanpa pengajaran agama? Ia menjelaskan bahwa belajar agama tidak hanya memperbaiki jiwa, tetapi juga memelihara pikiran dan roh.

Gus Iqdam juga memiliki visi untuk membangun keberagaman dan menyatukan orang-orang dengan pesan damai dan pengertian, sehingga pesannya menyebar dan diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.***

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x