Uangnya Dicuri, Santri Hajar Juniornya Hingga Tewas

23 Februari 2023, 19:48 WIB
Ilustrasi pencuri. /Freepik/jcomp

Media Pemalang - Seorang santri senior di salah satu pondok pesantren di Samarinda tega menganiaya juniornya hingga tewas. Pelaku yang berusia 20 tahun tersebut menghabisi juniornya yang baru berusia 14 tahun.

"Korban tewas karena dihajar seniornya. Awal kejadian uang pelaku hilang dan menuduh korban sebagai pencuri, sehingga atas kejadian tersebut korban dianiaya," terang Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto di Samarinda, Kamis (23/2).

Kapolsek menambahkan bahwa pelaku telah ditahan di Polsek Sungai Pinang. Penanganan kasus ini, kata dia, masih didalami terkait bagaimana pelaku beranggapan jika korban adalah orang yang mencuri uangnya.

Baca Juga: Hasil Final Four Proliga 2023: Putri Bandung bjb Tandamata Tundukkan Jakarta BIN

"Pelaku tidak hanya bertanya, diduga juga menganiaya korban dengan cara dipukul pada pipi kiri dan kanan dengan menggunakan tangan dan kaki," ujar Noor Dhianto kepada wartawan.

Akibat pukulan tersebut, korban tersungkur dan sempat dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Karena luka yang diterima cukup parah, korban dibawa ke klinik di sekitar ponpes.

Ketika hendak dirujuk ke RSUD AW Sjahranie, korban mengembuskan nafasnya yang terakhir, dan kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

"Atas kejadian tersebut, pihak ponpes mengadu ke Bhabinkamtibmas hingga akhirnya sampai ke Polsek Sungai Pinang.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Final Four Proliga 2023 Putra: STIN BIN vs Bhayangkara Presisi Live Streaming Disini

Jadi setelah info kejadian itu diterima, tim langsung datang ke lokasi tersebut untuk olah TKP," tutur Dhianto Kapolsek menambahkan, bersama Bhabinkamtibmas dan pengurus ponpes, pelaku kemudian dibawa ke Polsek Sungai Pinang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Pelaku usia dewasa 20 tahun sudah kami tahan untuk menjalani proses hukum dan kasus ini kami terapkan Undang-Undang Perlindungan Anak karena korban adalah anak di bawah umur," tutup AKP Noor Dhianto.

Sementara itu, pihak pengasuh ponpes tak ingin berkomentar lebih jauh. Mereka ingin fokus mempersiapkan kegiatan wisuda para santriwan dan santriwati "Untuk kejadian perkara, sudah saya utarakan semuanya ke Polsek Sungai Pinang. Yang pasti kami mengalami duka yang amat mendalam atas musibah yang dialami anak kami.

Baca Juga: Prediksi AS Monaco vs Bayer Leverkusen di Play Off Europa League, Jadwal Tayang di TV

Mohon doanya semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif," ujar pengasuh ponpes Saat kejadian (8/2), seorang petugas keamanan ponpes berinisial R mengatakan bahwa dirinya hanya fokus menjaga keamanan di pintu pagar masuk pesantren, sehingga tidak mengetahui secara mendetail tentang apa yang terjadi di dalam asrama santri.***

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar

Tags

Terkini

Terpopuler