Network
MEDIA PEMALANG - Nama Puan Maharani menjadi perbincangan publik pada Kamis 26 Mei 2022 karena aksinya yang mematikan mikrofon anggota DPR RI di rapat paripurna.
Kejadian yang kontroversi tersebut terjadi ketika Amin Ak selaku anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Jawa Timur 4 ingin melakukan interupsi menjelang akhir sidang.
Awalnya, Puan Maharani menolak karena sudah masuk jadwal shalat Dhuhur ditambah lagi rapat telah berlangsung selama kurang lebih tiga jam.
Baca Juga: Inilah Kisah Perjalanan Cinta Adik Jokowi, Idayati dan Anwar Usman yang Menikah Hari Ini
Baca Juga: Angelina Sondakh Mantan Politikus Merasa Kesepian, siap cari Pasangan Baru
Namun, Amin Ak yang tetap mempertahankan pendapatnya membuat Puan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan pendapatnya selama satu menit.
“Satu menit, Pak. Ini udah tiga jam,” ujar Puan Maharani menegaskan, seperti dikutip Media Pemalang dari kanal Youtube DPR RI pada Kamis 26 Mei 2022.
Amin Ak berusaha menyinggung soal podcast Deddy Corbuzier yang menghadirkan pasangan gay untuk mengetahui alasan menjadi gay serta gaya hidup mereka.
Kemudian, Amin memberikan kritik mengenai tidak adanya ketentuan larangan zina dan penyimpangan seksual terutama LGBT pada UU Tindak Kekerasan Seksual.
Dengan demikian, Amin berusaha untuk membuat aturan yang berisi tindak pidana kesusilaan secara lebih lengkap.
Selain itu, Amin juga mengungkapkann tentang persoalan pengibaran bendera LGBT di Kedutaan Besar Inggris karena tidak sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Baca Juga: Selain Mixue, Inilah Es Krim Halal dari China yang Memiliki Sertifikat Halal MUI
“Menimbang kejadian-kejadian tersebut, untuk menanggulangi perzinaan dan penyimpangan seksual, menjadi sangat penting untuk mengesahkan revisi KUHP yang di dalamnya mengatur rumusan tindak pidana kesusilaan secara lengkap, integral, dan komprehensif …,” kata Amin Ak.
Ketika Amin Ak tengah berusaha menjelaskan seperti yang dipaparkan tersebut, mikrofonnya telah dimatikan oleh Puan Maharani.
Hal ini diduga karena Amin Ak telah melebihi waktu maksimal yang diberikan alias lebih dari satu menit.
Akhirnya, Puan Maharani menutup sidang paripurna tanpa memperhatikan Amin Ak yang tampak memohon kesempatan untuk mengatakan penutup dari pendapatnya.
Puan Maharani disebut kembali membuat kontroversi, yakni mematikan mikrofon di sidang paripurna. Pasalnya, kejadian berulang tersebut juga pernah terjadi pada rapat paripurna pengesahan UU Cipta Kerja pada Oktober 2022. Ia mematikan mikrofon dari Irwan Fecho, Anggota Fraksi Partai Demokrat.***
