Inilah Pemicu Gempa Yogyakarta, Benarkah Karena Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia?

- 30 Juni 2023, 21:36 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Bantul
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Bantul /

MEDIA PEMALANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa berkekuatan magnitudo 6,4 di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa bumi ini tergolong menengah berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia menjadi penyebab utama gempa ini.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki pergerakan naik. Episenter gempa berada di laut dengan koordinat 8,63 lintang selatan dan 110,08 bujur timur. Jaraknya sekitar 81 km arah Selatan Kota Wates, DIY, dan berada pada kedalaman 67 km.

Baca Juga: Breaking News: Gempa Bantul 6,4 Magnitudo Dirasakan Hingga Kota Sukabumi

Daryono menjelaskan bahwa BMKG menganalisis gempa bumi ini memiliki magnitudo M6,0 berdasarkan parameter terbaru.

Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, dan Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI, yang berarti dirasakan oleh banyak orang dalam rumah. Getarannya juga dirasakan hingga Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata di dalam rumah.

Hingga pukul 20.30 WIB, BMKG mencatat adanya dua gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9.

Daryono menyatakan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: BMKG: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Bantul Yogyakarta

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah