Misteri Hilangnya Selat Muria: Terkuak! Ini Faktor, Dampak, dan Upaya Penanganannya

- 25 Maret 2024, 15:00 WIB
Misteri Hilangnya Selat Muria: Terkuak! Ini Faktor, Dampak, dan Upaya Penanganannya
Misteri Hilangnya Selat Muria: Terkuak! Ini Faktor, Dampak, dan Upaya Penanganannya /

 


MEDIA PEMALANG - Selat Muria, terbentang di antara Pulau Jawa dan Muria, dulunya merupakan jalur maritim vital yang menghubungkan Laut Jawa dan Laut Demak. Catatan sejarah menunjukkan bahwa selat ini telah ada sejak abad ke-5, dan menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Kerajaan Demak dan Mataram.

Penyebab Hilangnya Selat Muria

Namun, seiring waktu, Selat Muria perlahan menghilang. Penyebab utama hilangnya selat ini adalah sedimentasi yang tinggi. Sedimentasi ini berasal dari aliran sungai-sungai di sekitar selat, seperti Sungai Juana, Sungai Wulan, dan Sungai Serang. Sedimentasi ini terus menerus mengendap di dasar selat, sehingga membuatnya semakin dangkal dan akhirnya tertutup daratan.

Faktor-faktor yang Mempercepat Sedimentasi

Baca Juga: Sejarah Kembali Hidupnya Selat Muria: Fakta Menarik & Dampaknya!

Beberapa faktor mempercepat proses sedimentasi di Selat Muria, antara lain:

  • Penggundulan hutan di Pegunungan Kendeng: Hutan di Pegunungan Kendeng berfungsi sebagai penahan erosi tanah. Penggundulan hutan menyebabkan tanah di pegunungan mudah terbawa air hujan dan terendap di Selat Muria.
  • Alih fungsi lahan: Alih fungsi lahan dari hutan menjadi area pertanian dan pemukiman juga memperparah sedimentasi. Lahan pertanian dan pemukiman tidak mampu menyerap air hujan dengan baik, sehingga air hujan membawa banyak tanah dan mengendap di selat.
  • Penurunan muka tanah: Penurunan muka tanah di sekitar Selat Muria juga menyebabkan selat semakin dangkal. Penurunan muka tanah ini terjadi akibat berbagai faktor, seperti pengambilan air tanah berlebihan dan gempa bumi.

Dampak Hilangnya Selat Muria

Hilangnya Selat Muria membawa beberapa dampak, antara lain:

  • Terputusnya jalur maritim: Hilangnya selat ini memutus jalur maritim yang menghubungkan Laut Jawa dan Laut Demak. Hal ini menyebabkan aktivitas pelayaran di wilayah tersebut terhambat.
  • Banjir: Sedimentasi di Selat Muria menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di sekitarnya. Hal ini meningkatkan risiko banjir di wilayah sekitar selat.
  • Rusaknya ekosistem: Hilangnya Selat Muria merusak ekosistem laut di sekitarnya. Selat ini dulunya menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya.

Upaya Penanganan

Baca Juga: Benarkah Selat Muria Pernah Ada? Fakta & Mitos Hilangnya Selat Legendaris

Pemerintah dan masyarakat telah melakukan beberapa upaya untuk menangani sedimentasi di Selat Muria, antara lain:

  • Penghijauan kembali Pegunungan Kendeng: Upaya penghijauan kembali dilakukan untuk mencegah erosi tanah dan sedimentasi di selat.
  • Penertiban alih fungsi lahan: Pemerintah melakukan penertiban alih fungsi lahan di sekitar selat untuk mencegah sedimentasi.
  • Pengembangan sistem drainase: Sistem drainase di sekitar selat diperbaiki untuk memperlancar aliran air dan mengurangi sedimentasi.

Masa Depan Selat Muria

Meskipun Selat Muria telah hilang, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memulihkan ekosistem di wilayah tersebut. Di masa depan, diharapkan Selat Muria dapat kembali menjadi jalur maritim yang vital dan bermanfaat bagi masyarakat.

Hilangnya Selat Muria merupakan pelajaran penting bagi kita semua. Kita harus menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup untuk mencegah terjadinya kerusakan yang serupa di masa depan.

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah