Network
/photo/2024/04/19/3614829958.png)
MEDIA PEMALANG - Indonesia dan China sepakat mendukung keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menlu China, Wang Yi, di Jakarta pada Kamis (18/4/2024), kedua negara menekankan pentingnya deeskalasi konflik dan keterlibatan semua pihak dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas global.
Menurut Retno, Indonesia secara aktif melakukan diplomasi untuk mendorong negara-negara lain agar berperan dalam mempercepat penurunan ketegangan di Gaza dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Indonesia dan China menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel, dengan Palestina yang merdeka dan terpisah dari Israel, serta mendukung keanggotaan Palestina di PBB.
Baca Juga: Free Palestine, Gerakan Politik Sosial Menuntut Kemerdekaan Palestina
Wang menjelaskan bahwa China, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, terus berupaya mencapai resolusi gencatan senjata di Gaza, termasuk melalui Resolusi Ke-27. Meskipun Amerika Serikat awalnya menahan diri dalam resolusi tersebut dan kemudian menyatakan resolusi itu tidak mengikat, Wang menekankan bahwa semua resolusi Dewan Keamanan PBB bersifat mengikat. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi hukum internasional dalam menangani situasi di Gaza.
Kunjungan Menlu Wang ini bertujuan untuk membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan China, yang telah berusia 75 tahun. Sejak penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2013, kedua negara telah mengembangkan rencana aksi hingga tahun 2026.
Dalam bidang perdagangan, Indonesia mengharapkan keseimbangan dalam neraca perdagangan dengan China dan pembukaan akses pasar untuk produk-produk Indonesia. China adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan total perdagangan mencapai 127 miliar dolar AS pada tahun lalu. Di sektor investasi, China telah menginvestasikan sekitar 7,4 miliar dolar AS di Indonesia pada tahun 2023.
Baca Juga: Palestina Minta ‘Hentikan Bom’ di Pertemuan PBB, Israel Tegaskan Hamas Harus ‘Obliterasi’
Kerja sama bilateral kedua negara juga difokuskan pada pencegahan dan penanganan kejahatan lintas batas, termasuk penipuan daring yang kerap merugikan warga Indonesia. Bidang-bidang lain yang akan dioptimalkan dalam kerja sama antara Indonesia dan China meliputi ketahanan pangan, transisi energi, industri, dan perdagangan daring. Proyek Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) juga akan terus dilanjutkan.
Dalam konteks kawasan Indo-Pasifik, China menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional dan menolak segala bentuk proteksionisme yang dapat mengganggu rantai pasokan regional. China juga mendukung Pandangan Indo-Pasifik ASEAN (AOIP) sebagai bagian dari kerangka hukum internasional.
