Inilah Alasan Hyundai Masih Gunakan Baterai Nikel Dibanding LFP, Karena Lebih Murah?

- 10 Februari 2024, 20:14 WIB
Hyundai Ioniq 5
Hyundai Ioniq 5 /hyundai.com

MEDIAPEMALANG.COM - Beberapa produsen mobil listrik di Indonesia kini mengadopsi baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP), contohnya Wuling dan BYD.

Keunggulan baterai ini tak dapat dipandang sebelah mata. Selain lebih aman karena tahan terhadap suhu tinggi dan jarang meledak, durabilitasnya juga lebih lama.

Meski demikian, Hyundai, produsen asal Korea Selatan, tetap memilih baterai lithium ion tipe nickel manganese cobalt (NMC).

Baca Juga: Inilah Alasan Hyundai Ogah Bermain di Kelas Mobil Murah alias Low Cost Green Car (LCGC)

Woojune Cha, Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia, menjelaskan bahwa pilihan ini didasari oleh sejumlah keunggulan.

"Hyundai Motors Company lebih memilih baterai NMC karena kualitasnya yang lebih baik dan jarak tempuh yang lebih jauh. Setelah masa pakainya habis, semua materi dalam baterai bisa digunakan kembali," ujar Cha.

Oleh karena itu, baterai NMC saat ini menjadi pilihan utama untuk pasar Indonesia.

"Bagi kami, baterai NMC adalah pilihan utama untuk masa depan dan pasar Indonesia. Menurut saya, dalam 3-5 tahun ke depan, kita akan tetap menggunakan baterai yang sama," tambahnya.

Baca Juga: Sebuah Percobaan Terbaru Kendaraan Listrik Hyundai & Kia Rajai Kecepatan Pengisian Daya Baterai!

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah