Apa itu Binary Option? Trading dan Binary Option Apakah Sama? Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 25 Januari 2022, 14:19 WIB
Apa itu Binary Option? Trading dan Binary Option Apakah Sama? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Apa itu Binary Option? Trading dan Binary Option Apakah Sama? Berikut Penjelasan Lengkapnya /

MEDIA PEMALANG - Belakangan ini kita tidak asing dengan kata Binary Option (BO)? Lantas apa sih Binary Option itu sendiri? Apakah sama dengan Trading? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait Binary Option yang kami kutip dari status Facebooknya Mas Irwansyah Saputra. Beliau adalah mahasiswa PhD Ilmu Komputer.

Terdiri dari dua kata, binary dan option. Binary itu artinya ditandai oleh dua hal. Misalnya, keterangan ujian “Lulus” atau “tidak lulus”, saklar “hidup” atau “mati”, “naik” atau “turun”.

Lalu apa hubungannya dengan binary option (BO)? Dari namanya saja sudah bisa kita tahu, bahwa binary option artinya memilih salah satu dari dua pilihan. Dalam kasus ini kita memilih “naik” atau “turun”, “jual” atau “beli”.

Lihat gambar di atas, itu merupakan salah satu chart (grafik) dari salah satu aplikasi binary option. Dalam binary option, caranya sangat mudah untuk bermain. Kita tinggal memilih apakah candle itu akan naik atau turun.

Ketika tebakan kita benar, maka kita profit. Ketika kalah, maka kita loss. Sesederhana itu. Kita tak perlu ilmu kanuragan atau bertapa di goa pindul untuk bisa ikut “trading” di binary option.

Lalu apa masalahnya? Masalahnya adalah dengan cara tebak-tebakan seperti itu, apa bedanya dengan main dadu yang ditutupi mangkuk lalu kita disuruh milih? Tidak ada bedanya. Hanya yang ini lebih canggih saja pakai grafik, zaman dulu pakai mangkuk. Apakah ada analisis yang harus dipelajari ketika main judi mangkuk? Tidak ada. Teknik probabilitasnya saja random.

Masih mending di judi mangkuk itu kita bisa mempelajari keadaan psikologi bandarnya, tapi di BO kita ga bisa melakukan itu. Kenapa? Karena pakai teknologi, dan yang menguasai teknologi itu bandarnya.

Grafiknya terserah bandar, naik turunkan candle terserah bandar, dan tentu saja di belakang itu ada kecerdasan buatan (AI) yang mempelajari perilaku pengguna.

Saya jelasin alurnya jadi lebih sederhana dengan contoh. Si A main salah satu aplikasi BO, dia deposit (mengisi saldo untuk main) sebanyak 100 ribu. Dia pasang 10 ribu untuk tebakan Naik.

Ternyata tebakannya benar, maka dia dapat profit sekitar 60% dari 10 ribu (setiap aplikasi BO berbeda) sehingga uang yang dia punya jadi 16 ribu rupiah.

Ketika dia loss (salah nebak), maka ia akan kehilangan 100% dari uang 10 ribunya itu.

Jadi, ketika kita profit, bandar untung dari 40% profit kita, ketika kita loss, bandar untung 100% dari uang kita. Baik profit ataupun loss, bandar yang untung. Trading bukan yang begini? JELAS BUKAAANNNNNNN....

Lalu di mana AI bekerja? Membaca perilaku pengguna. Misalnya si A hari ini profit sebanyak 10 juta. Maka dipastikan besok-besok ia tidak bakal profit sebanyak itu.

Kenapa? Karena memang bisa diatur begitu. Karena kita ditakdirkan untuk Loss sampai uang kita habis. Kenapa tidak berhenti ketika loss? Karena manusia punya sifat greedy (rakus), itu yang dimanfaatkan oleh jenis usaha apapun di dunia ini.

Tadi juga udah dibilang kalau teknologinya milik bandar, jadi dia bisa melakukan apapun untuk itu. Kenapa mesti kaget?

Maka, ketika ada orang yang menawarkan kursus untuk belajar binary option, tentu saja ada sesuatu di belakangnya. Apa yang mau dianalisis dan dipelajari dari judi dengan gaya ini? Tidak ada.

Metode trading apapun tidak bakal mempan untuk menganalisis candle itu. Saya sampai sekarang belum pernah menemukan, peneliti yang bisa menebak grafik di BO menggunakan Machine learning. Yang saya bisa banyak temukan adalah para peneliti yang memprediksi naik turunnya harga emas.

Banyak juga peneliti yang bisa memprediksi naik turunnya harga saham. Semua itu bisa dipelajari dengan data time-series (rentet waktu). Tapi untuk BO ini saya belum pernah menemukan. Karena apa yang mau dianalisis dari judi dengan gaya?

Lantas kenapa para sultan penipu itu masih suka menawarkan BO ini? Karena mereka dapat bagian yang jauh lebih besar dari pemilik aplikasinya.

Unik bukan? Gini saya jelasin. Si A, ditawari jadi affiliate salah satu aplikasi BO, sebut saja namanya cuanky. Kerja sama yang ditawarkan oleh cuanky ke si A ini adalah: si A berhak mendapatkan 70% dari loss orang yang daftar lewat affiliasi dia.

Bingung ga? Gini gini... si B tertarik dari iklannya si A karena suka screenshot pendapatan profit dia di cuanky, akhirnya klik link yang dikasih oleh si A.

Kemudian si B main dan loss sebanyak 10 juta. Maka, si A dapet 7 juta dari duit si B, dan cuanky dapet 3 juta.

Mengerikan bukan? Hebatnya, masih ada yang bela. Tapi ya wajar, namanya hidup itu kan juga binary, mau pilih jahat atau baik.

Sekarang, kalo si A ini punya follower 1 juta di IG, lalu yang klik link dan jadi affiliatenya ada 10% dari follower tersebut, maka 100 ribu orang yang ikut.

Kemudian, setiap orangnya kita ambil rata-rata deposit 200 ribu rupiah. Tinggal dikali aja 100 ribu x 200 ribu = 20 miliar rupiah sehari. Dibagi 70% untuk si A sebesar 14 miliar, dan buat aplikasi sebesar 6 miliar.

Bayangin, kamu dapat duit segitu banyak dari kekalahan orang lain? Lalu pamer di sosmed kalo itu hasil trading. Itu neraka jahannamnya di bagian mana ya kira-kira?

“Tapi kan yang dia screenshot itu emang beneran dari aplikasinya!” ya memang bener. Tapi saya bilang, teknologi itu milik bandar. Dia bisa mengatur saldo buat branding si A, dia bisa hapusin Loss milik si A, dia bisa transfer duit dulu ke si A buat modal branding abis itu dibalikin.

Dia bisa melakukan apapun agar orang tertarik dan greedy melihat kemewahan hidup si A. Gini saja tidak perlu kuliah sampe S3 buat memahaminya. Kamu tidak rakus dan tidak cinta dunia saja udah cukup.

“Tapi kan ada robot tradingnya?” kamu lihat di shopee itu robot dijual 100 ribu. Kata penjualnya dipastiin profit. Kalo emang beneran bisa, buktiin ke saya itu robot bisa menghasilkan.

Dan kalo memang beneran, itu robot tidak bakal mungkin dijual 100 ribu. Kamu tidak ada bedanya sama orang yang beli jimat penglaris usaha yang dijual 100 ribu. Kalo memang itu jimat beneran, kenapa ga dipake dukunnya aja buat larisin usaha sendiri?

Perlu kamu kertahui, BO ini di Indonesia masih ilegal. Jadi ketika kamh loss, mau ngaduin affiliate  ke polisi, itu sia-sia. Udah judi, rakus, bodoh pula.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah