Jaringan Satelit Amazon Kuiper: Solusi Internet Broadband Berkecepatan Tinggi

- 13 April 2024, 14:00 WIB
Satelit LAPAN-A2 yang dikembangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), satelit ini mampu mengatasi kesulitan akses komunikasi di daerah terdampak bencana
Satelit LAPAN-A2 yang dikembangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), satelit ini mampu mengatasi kesulitan akses komunikasi di daerah terdampak bencana /Marawatalk/Info Publik/

MEDIA PEMALANG - Proyek Jaringan Satelit Amazon Kuiper bertujuan untuk membuka akses ke internet berkecepatan tinggi bagi puluhan juta orang yang kurang mendapatkan akses dasar ke internet, terutama di daerah yang tidak terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia.

Apa itu Jaringan Satelit Amazon Kuiper?

Jaringan satelit Amazon Kuiper, juga dikenal sebagai Project Kuiper, merupakan inisiatif Amazon yang diluncurkan pada tahun 2019 untuk menyebarkan konstelasi besar satelit internet dengan tujuan menyediakan konektivitas internet broadband berlatensi rendah.

Pengembangan dan Peluncuran

Pada tahun 2019, Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) memberikan Amazon persetujuan untuk mengerahkan konstelasi yang direncanakan terdiri dari 3,236 satelit di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit, LEO).

Baca Juga: Tanpa Ganti LCD, Cara Memperbaiki Layar iPhone 6 atau 6 Plus yang Tidak Responsif

Deployment dijadwalkan dalam lima fase, dan layanan internet akan dimulai setelah peluncuran 578 satelit pertama. Menurut lisensi FCC yang diberikan, Amazon diharuskan untuk meluncurkan dan mengoperasikan 50% satelitnya tidak lebih lambat dari 30 Juli 2026, dan harus meluncurkan serta mengoperasikan satelit tersisa tidak lebih lambat dari 30 Juli 2029.

Amazon telah mengamankan 92 peluncuran roket dengan United Launch Alliance, ArianeGroup, dan Blue Origin untuk total lebih dari US$10 miliar. Pada tahun 2024, peluncuran juga telah diamankan di atas Falcon 9 milik SpaceX.

Teknologi dan Implementasi

Proyek Kuiper dirancang untuk terdiri dari 3.236 satelit yang beroperasi dalam 98 bidang orbital di tiga cangkang orbital, yang masing-masing berada pada ketinggian orbital 590 km, 610 km, dan 630 km. Fase 1 implementasi melibatkan penyebaran 578 satelit pada ketinggian 630 km dengan inklinasi orbital 51.9 derajat. Sebanyak lima fase pengembangan konstelasi direncanakan.

Dua satelit prototipe awal, "KuiperSat-1" dan "KuiperSat-2", telah diluncurkan pada 6 Oktober 2023 menggunakan roket ULA Atlas V dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, menandakan dimulainya upaya monumental Amazon untuk menawarkan layanan internet satelit yang berpotensi mengubah cara kita mengakses broadband secara global.

Baca Juga: Wajib Tahu, Cara Menggunakan Emoji dalam Reaksi iMessage pada iPhone atau iPad

Halaman:

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x