Media Pemalang - Artikel dibawah ini adalah materi terkait Konjungsi Urutan Waktu, Perbedaan Kata Arkais dengan Kata Populer yang merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Dalam artikel Konjungsi Urutan Waktu, Perbedaan Kata Arkais dengan Kata Populer berikut, terdapat pada buku paket yang diterbitkan oleh Kemdikbud.
Materi dalam artikel ini dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun peserta didik sendiri sebagai bahan sumber belajar.
Rangkuman Materi Konjungsi Urutan Waktu, Perbedaan Kata Arkais dengan Kata Populer
Sebagai teks yang menggambarkan sebuah alur cerita, hikayat dan cerpen tidak dapat lepas dari penggunaan konjungsi urutan waktu. Konjungsi urutan waktu digunakan untuk menyatakan urutan sebuah kejadian berdasarakan waktu terjadinya, baik itu sebelumnya, saat, maupun setelahnya. Perbedaan konjungsi yang digunakan antara hikayat dan cerpen terdapat pada bahasa yang digunakan. Hikayat menggunakan konjungsi urutan waktu berupa kata-kata arkais. Adapun cerpen banyak menggunakan kata populer. Perhatikanlah tabel berikut.
Kata Arkais
Akisyah/alkisah, Bermula/sebermula
Arkian, Hatta/ata, Kalakian
Syahdan, Maka
Kata Populer
Pada …., Awalnya
Kemudian, Lalu, Setelah itu
Selanjutnya, Sesudah itu,
Sebelum itu, Akhirnya
Pemilihan konjungsi sangat menentukan koherensi atau kepaduan antarkalimat maupun antarparagraf dalam cerita. Perhatikan kutipan cerpen berikut.
Aku mulai jengah mendengar isakannya, malu rasanya harus mengakui bahwa orang yang menangis di belakangku ini sekaum denganku. Lalu, kutolehkan kepala ke belakang dan di sanalah ia masih menahan isak tangis. Laki-laki itu mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk pundaknya. Saat itulah aku tersentak, wanita itu membutuhkan tempat. Wanita itu tidak seharusnya berdiri di tengah desakan manusia. Wanita itu sedang hamil besar. Dia sedang hamil besar.
Bandingkan jika dua konjungsi urutan waktu pada cerita tersebut diubah seperti berikut.
Aku mulai jengah mendengar isakannya, malu rasanya harus mengakui bahwa orang yang menangis di belakangku ini sekaum denganku. Sebelumnya, kutolehkan kepala ke belakang dan di sanalah ia masih menahan isak tangis. Laki-laki itu mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk pundaknya. Pada saat aku tersentak, wanita itu membutuhkan tempat. Wanita itu tidak seharusnya berdiri di tengah desakan manusia. Wanita itu sedang hamil besar. Dia sedang hamil besar.
Hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan konjungsi waktu adalah frekuesinya. Jangan terlalu banyak menggunakan konjungsi urutan waktu pada satu paragraf. Penggunaan yang terlalu sering, apalagi kata yang sama, akan membuat cerita yang ditulis menjadi “kekanak-kanakan”.
Demikianlah artikel mengenai materi Konjungsi Urutan Waktu, Perbedaan Kata Arkais dengan Kata Populer, yang terdapat pada buku paket, yang dapat digunakan sebagai bahan referensi belajar secara mandiri. ***