Media Pemalang - Artikel dibawah ini adalah materi terkait Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen yang merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Dalam artikel Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen berikut, terdapat pada buku paket yang diterbitkan oleh Kemdikbud.
Materi dalam artikel ini dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun peserta didik sendiri sebagai bahan sumber belajar.
Rangkuman Materi Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen
Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan kondisi sosial dan budaya yang terjadi pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada tokohnya maupun seting cerita.
Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orang-orang yang sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar. Bahkan, para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang ada di bumi, tetapi juga kerajaan kayangan. Perbedaan kasta pada setiap golongan masyarakat muncul sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat berbeda dengan cerpen yang lebih variatif mengambil tokoh dalam cerita.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam cerita. Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena karakter dan latar belakang yang begitu beragam, mengakibatkan konflik dan cara penyelesaiannya pun beragam.