MEDIA PEMALANG - Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van Ophuijsen.
Setelahnya, ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah oleh pemerintah, mulai dari ejaan Republik/Soewandi (1947-1971), ejaan yang Disempurnakan (1972-2015) sampai ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015).
Nah, untuk mengetahui ciri khas masing-masing ejaan dan tahun penetapannya, simak ulasan sejarah ejaan Bahasa Indonesia dan perkembangannya berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Panjang Perkembangan IPTEK di Indonesia
1. Ejaan C.H. van Ophuijsen (1901-1946)
Digunakannya huruf oe: oeang, djoeang, soerat.
Digunakannya tanda diakritik ('): do'a, djum'at, Qur'an.
Digunakannya huruf:
- j — jang
- dj — djalan
- tj — tjakap
- nj — njawa
- sj — sjukur
- ch — chawatir
2. Ejaan Republik/Soewandi (1947-1971)