Inilah 3 Ribu Sel Baru Otak Manusia yang llmuwan Temukan, Ungkap Bedanya dengan Simpanse

- 13 Oktober 2023, 19:54 WIB
Inilah 3 Ribu Sel Baru Otak Manusia yang llmuwan Temukan, Ungkap Bedanya dengan Simpanse
Inilah 3 Ribu Sel Baru Otak Manusia yang llmuwan Temukan, Ungkap Bedanya dengan Simpanse /pexels.com/

MEDIA PEMALANG - Para peneliti telah melakukan analisis otak manusia dengan tingkat rinci yang lebih besar daripada sebelumnya, mengidentifikasi lebih dari 3.300 jenis sel baru. Keberadaan jenis sel ini dianggap sebagai elemen membedakan otak manusia dari hewan primata seperti simpanse, gorila, monte rhesus, hingga marmoset.

Hasil penelitian ini terungkap dalam 21 studi yang dipublikasikan di jurnal Science dan dua jurnal lainnya, dengan dukungan dari Konsorsium Institut Kesehatan Nasional milik pemerintah AS.

Para ilmuwan menemukan bahwa otak manusia memiliki kompleksitas yang lebih besar dalam berbagai hal, seperti fungsi, kemampuan merasakan, gerakan, membaca, menulis, berbicara, berpikir, dan fungsi lainnya.

Baca Juga: Inilah 2 Kunci Utama Pilih Galon Air Mineral Bebas BPA

Neuron, atau sel saraf, yang merupakan unit dasar otak, mengelola sinyal sensorik, mengoordinasikan perintah ke otot, dan mentransmisikan sinyal listrik. Otak terdiri dari hampir 100 miliar neuron dan lebih banyak sel non-neuron. Semua ini terorganisasi dalam berbagai struktur otak yang mengatur berbagai fungsi.

Teridentifikasi lebih dari 3000 jenis sel 

Penelitian ini mengidentifikasi 3.313 jenis sel, sekitar 10 kali lebih banyak dari yang sebelumnya diketahui, dan mencatat seluruh rangkaian gen yang digunakan oleh setiap jenis sel, serta menunjukkan distribusi regionalnya dalam otak.

Sebagaimana diungkapkan oleh ahli saraf Ed Lein dari Allen Institute for Brain Science yang berbasis di Seattle, "Atlas sel otak ini memberikan landasan seluler bagi semua fungsi yang dapat kita lakukan sebagai manusia."

Baca Juga: Inilah 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sarapan, Tak Baik buat Perut Kosong!

Ada penemuran menarik lain dari penelitian ini

Penemuan menarik lainnya adalah bahwa keragaman seluler ini terkonsentrasi di bagian otak yang lebih tua dari segi evolusi, seperti otak tengah dan belakang, bukan di neokorteks yang bertanggung jawab atas fungsi kognitif tingkat tinggi seperti pembelajaran, pengambilan keputusan, persepsi sensorik, memori, dan bahasa.

Penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai penyakit yang berhubungan dengan otak seperti Alzheimer, Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang termasuk penyakit yang sulit diobati.

Peneliti mengidentifikasi peralihan gen dan jenis sel otak yang berkaitan dengan Alzheimer serta berbagai gangguan neuropsikiatri seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berat.

Selain itu, penelitian mencari ciri-ciri khusus manusia dengan membandingkan korteks temporal, bagian neokorteks yang terkait dengan pemahaman bahasa, antara manusia dan kerabat evolusioner terdekat kita, simpanse, dan gorila.

Walaupun ada kemiripan dalam organisasi seluler, penelitian menemukan bahwa gen-gen tertentu berfungsi berbeda pada manusia dibandingkan dengan dua spesies lain ini, termasuk banyak gen yang terlibat dalam konektivitas saraf.

Menurut ahli saraf Allen Institute, Trygve Bakken, ini menunjukkan bahwa terdapat percepatan dalam spesialisasi neuron kortikal pada manusia, yang mungkin memengaruhi perbedaan dalam fungsi sirkuit kortikal dan kemampuan kognitif yang berbeda pada manusia.

Peneliti menyatakan bahwa pemahaman mengenai kompleksitas otak manusia masih pada tahap awal, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menjelajahi keragaman, variasi, dan fungsi struktur serta fungsi otak.

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah