MEDIA PEMALANG- Dalam bahasa Arab, Walimatussafar artinya bisa perjamuan sebelum melakukan perjalanan jauh, bisa pula artinya mengiringi seseorang yang hendak melakukan perjalanan jauh.
Istilah Walimatussafar berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yakni Walimah dan Safar. Jika “safar” bermakna perjalanan, kata “walimah” memiliki banyak arti.
Asal kata dari “walimah” adalah walaa yang berarti dekat. Itulah mengapa wali disebut sebagai orang yang dekat dengan Allah.
Namun kata ini kini memiliki beragam makna sesuai dengan fungsi-fungsinya dalam bahasa Arab. Dan ketika menjadi walimah, kata ini bisa diartikan mengiringi, bisa pula menjadi perjamuan.
Baca Juga: Doa Lengkap Walimatussafar Haji untuk Acara Syukuran Pemberangkatan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji
Kata ini bukan hanya kita dengarkan saat musim haji maupun umroh. Tetapi juga pada acara-acara yang lain. Bukankah kita menyebut resepsi dan pesta pernikahan dengan istilah walimah?
Meski begitu, kedua makna ini dapat menjelaskan pengertian arti Walimatussafar yang sebenarnya. Bahwa Walimatussafar artinya pesta perjamuan untuk mengiringi keluarga maupun kerabat yang hendak melakukan perjalanan jauh ke Makkah dan Madinah untuk haji maupun umroh.
Tradisi Walimatussafar kian populer terutama saat musim haji maupun umroh. Sebelum calon jamaah berangkat ke embarkasi, biasanya dalam tradisi masyarakat Indonesia diadakan acara pelepasan atau “pamitan”.
Tradisi ini sebetulnya sudah dipraktikkan di jaman Rasulullah saw. Dalam riwayat Ibn al-Sunni yang bersumber dari Ibnu Umar r.a. Beliau berkata: “Telah datang seorang anak muda menghadap Rasulullah saw. yang menyampaikan niatnya untuk berangkat haji.
Kemudian Rasulullah saw. berjalan mengiringi pemuda itu seraya berkata, “Hai pemuda! Semoga Allah menambahkan ketakwaanmu dan menghadapkan wajahmu kepada hal yang baik-baik serta mencukupi apa yang menjadi angan-anganmu.”
Dalam hadist tersebut imam Al Bukhari meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas yang mengatakan:
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَحَمَلَ وَاحِدًا بَيْنَ يَدَيْهِ وَآخَرَ خَلْفَهُ
“Ketika Nabi SAW tiba di Makkah, Beliau disambut oleh anak-anak kecil Suku Bani ‘Abdul Muthalib, lalu Beliau menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lainnya dibelakang”
Rasulullah juga pernah memanggil Umar bin Khattab saat hendak berangkat melaksanakan ibadah umroh.
Saat itu, Rasulullah berpesan kepada Umar, sesampainya di Mekkah Rasulullah meminta agar Umar berdoa dan mendoakan Rasulullah, para sahabat dan kerabatnya yang ada di Madinah.
Baca Juga: Contoh Undangan Walimatussafar Haji dengan Beragam Design, Disertai Link Download yang Bisa Diedit
Berdasarkan keterangan inilah para penyebar Islam di bumi Nusantara melaksanakan kebiasaan acara pelepasan calon haji.
Tujuan Walimatussafar adalah untuk mengingatkan bahwa perjalanan yang dilakukan calon haji bukan perjalanan wisata atau mencari rejeki akan tetapi dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt.
Demikianlah arti Walimatussafar dalam bahasa Arab serta hukum dan dalil pelaksanaannya.***