Siap-siap Sambut Ramadhan 1445 H! Ini 3 Prediksi Awal Puasa Versi Muhammadiyah, BMKG, dan NU

6 Maret 2024, 14:50 WIB
Kapan Awal Ramadhan 1445 Hijriah? Berikut Jadwal Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah / freepik/

MEDIAPEMALANG.COM - Umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut bulan suci Ramadhan. Di Indonesia, tanggal awal Ramadhan 1445 H belum dipastikan oleh pemerintah.

Namun, kemungkinan besar 1 Ramadhan akan dimulai pada tanggal 12 Maret 2024. Salah satu faktor penentu adalah ketinggian hilal.

Penentuan awal bulan hijriah terjadi ketika hilal mencapai ketinggian 3 derajat dan elongasi, yaitu jarak sudut antara Bulan dan Matahari, mencapai 6,4 derajat.

Dalam laporan berjudul 'Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadhan 1445 H', BMKG mengungkapkan kondisi penentu untuk awal bulan Ramadhan. Berikut rinciannya, dikutip pada hari Rabu (6/3/2024):

1. Tinggi Hilal

Baca Juga: 5 Rahasia Sehat & Bugar di Bulan Ramadan: Menu Buka Puasa Sehat & Tips Jitu!

Pada 10 Maret 2024 mendatang, ketinggian hilal berkisar antara 0,33 derajat di Jayapura hingga 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat. Pada hari berikutnya, Matahari terbenam pada ketinggian 10,75 derajat di Merauke, Papua, dan 13,62 derajat di Sabang, Aceh.

2. Elongasi

Sementara untuk jarak sudut Bulan-Matahari saat Matahari terbenam pada 10 Maret, antara 1,64 derajat (Denpasar, Bali) hingga 2,08 derajat (Jayapura, Papua). Pada tanggal 11 Maret 2024, elongasi akan berkisar antara 13,24 derajat di Jayapura dan 14,95 derajat di Banda Aceh.

3. Umur Bulan

Saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 mendatang, umur Bulan berkisar antara -0,15 jam di Waris, Papua, hingga 2,84 jam di Banda Aceh, Aceh. Ini berubah pada tanggal 12 Maret 2024 menjadi sekitar 23,84 jam di Waris, Papua, hingga 26,84 jam di Banda Aceh, Aceh.

Versi Penetapan Awal Ramadhan oleh Muhammadiyah

Baca Juga: Rahasia Puasa Ramadhan Makin Berkah: Panduan Niat Lengkap & Doa Harian

Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan pada tanggal 11 Maret 2024. Mereka menggunakan metode perhitungan Hisab Hakiki Wujudal Hilal, yang mempertimbangkan kondisi peredaran Bulan, Bumi, dan Matahari untuk menentukan awal puasa. Dalam metode ini, apabila hilal sudah terlihat dengan ketinggian apa pun dan elongasi lebih dari 0 derajat, maka bulan puasa dianggap dimulai.

Menurut Muhammadiyah, hilal sudah terlihat di Yogyakarta pada tanggal 10 Maret 2024. Saat itu, ketinggian Bulan adalah (¢ = -07° 48' LS dan l= 110° 21' BT ) = +00° 56' 28'' (hilal sudah terlihat).

Versi Penetapan Awal Ramadhan oleh NU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU akan melakukan rukyatulhilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 pada tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Sya'ban 1445 H, menurut laman NU Online.

Rukyatul hilal dilakukan di 50 hingga 60 titik rukyat mencakup zona Indonesia timur, tengah, dan barat. Hasil rukyat akan dilaporkan ke LF PBNU dan selanjutnya diteruskan ke Kementerian Agama untuk dijadikan pertimbangan dalam sidang isbat Menteri Agama.

Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Persiapkan Diri! Ini 7 Syarat Sah untuk Puasa Ramadhan

Hal ini menunjukkan bahwa NU mengikuti keputusan sidang isbat Kemenag dalam penentuan 1 Ramadhan 1445 H. Sementara itu, NU menghimbau umat Islam menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Tags

Terkini

Terpopuler