Network
"Tetapi apabila kesedihanmu itu karena engkau memikirkan urusan akhirat. Jika urusan akhirat yang membuatmu sedih, mengingat dosa, mengingat kurangnya taat, mengingat keinginanmu cita-citamu untuk mendapatkan kedudukan yang istimewa di hadapan Allah.
"Maka jika itu yang menyebabkanmu sedih. Maka kesedihan itu tidak perlu engkau usir, mudah-mudahan Allah justru menambahkan kesedihan karena itu kesedihan yang positif. Itu kesedihan yang akan membuahkan kebahagiaan abadi di akhirat," tutur Ustadz Sayyid.
Dari cerita di atas bahwa sahabat itu memiliki seorang istri yang sangat luar biasa. Istri yang sholehah, beruntunglah sahabat itu ketika ia menceritakan akhlak istrinya.
Akhlak seorang wanita yang telah terdidik oleh didikan RasulullahShallallahu 'alaihi wasallam.
Lanjut penjelasan dari Ustadz Sayyid, "Kemudian Rasulullah berkata memujinya, 'Sesungguhnya Allah di muka bumi ini memiliki para pekerja. Orang-orang yang bekerja untuk Allah, ada sebagian orang mungkin bekerja untuk orang.
"Ketahuilah bahwa di muka bumi ini ada orang-orang yang bekerja untuk Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan istrimu itu termasuk orang-orang yang bekerja untuk Allah. Dan siapa yang bekerja untuk Allah, maka Allah-lah yang akan memberikan upah dan untuknya separuh dari pahala orang yang gugur di medan perang yang gugur mempertahankan agama AllahSubhanahu wa ta'ala."
Masya Allah, betapa Mulianya kedudukan seorang istri yang shalihah yang selalu menentramkan suaminya.
Yang selalu mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang positif, untuk menenangkan hatinya agar tidak dirundung oleh kesedihan dalam urusan-urusan dunia yang fana ini.
