MEDIA PEMALANG - Bagi muslim di desa atau kampung selepas salat Tarawih pasti akan diajak untuk mengucapkan niat puasa besok harinya.
Hal ini lumrah dan masih jadi tradisi masyarakat di Indonesia.
Kemudian timbul pertanyaan, apakah niat puasa harus dilakukan setiap malam? Atau bisa dilakukan di awal Ramadan saja?
Untuk menjawb pertanyaan di atas, kami mengutip dari Ustad Ahmat Sarwat, Lc dalam bukunya yang berjudul Fiqih Ramadhan.
Niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh. Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat.
Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.
Namun yang perlu diketahui, ketentuan tabyitunniyyah ini hanya berlaku pada puasa wajib saja, seperti puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa qadha' dan puasa kaffarah saja.
Sedangkan puasa-puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa ayyamul biiydh, puasa 6 hari bulan Syawwal dan seterusnya, tidak membutuhkan tabyitunniyah.
Editor: Dwi Andri Yatmo
Sumber: Fiqih Ramadhan