MEDIA PEMALANG- Rasulullah saw tidak hanya membaca satu doa khusus setiap melakukan qunut Shalat Subuh. Beliau terkadang menggantinya sesuai dengan kebutuhan yang beliau panjatkan. Sehingga terdapat doa qunut Subuh pendek maupun panjang yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya.
Qunut sejatinya adalah salah satu waktu untuk memanjatkan doa. Ini berasal dari arti kata qunut dalam bahasa Arab yang dimaknai sebagai doa, berdiri lama, taat, tunduk, dan khusyuk.
Bahkan suatu kali Rasulullah menggunakan kata qunut untuk menyebut shalat, ketika beliau berkata bahwa shalat yang terbaik adalah memperpanjang qunut.
سُئِلَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ؟ قالَ: طُولُ القُنُوتِ
“Rasulullah ditanya tentang shalat apakah yang paling afdhal, beliau menjawab, ‘Shalat yang qunut-nya panjang.” (HR. Muslim nomor 756)
Makna qunut dalam hadits ini bukan berarti memperpanjang doa qunut, tetapi memperpanjang bacaan shalat, doa, khusyuk dan penghambaan kepada Allah dalam shalat.
Dari makna ini, para ulama dari mazhab Syafi’i menjelaskan bahwa illat atau syarat utama sebuah qunut adalah adanya doa sebagai salah satu usaha untuk khusyuk dan penghambaan.
Terkait bacaan doa qunut, Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Muin (Juz 1, halaman 160) mengatakan bahwa boleh menggunakan doa apa saja baik yang bersumber dari Al-Quran, hadits, maupun doa-doa karangan para ulama yang tidak bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Sebab intinya adalah pada doa.