Menurutnya, berdasarkan kitab Manawa Dharma Sastra, LGBT tidak dibenarkan.
“Menurut kitab-kitab rujukan yang saya baca, LGBT merupakan penyimpangan dan tidak sesuai dengan sabda Tuhan. Seperti yang tertera dalam Manawa Dharma Sastra IX, 96” ujarnya.
Lanjutnya, dalam kitab suci itu terdapat kata-kata untuk menjadi ibu bagi perempuan, dan ayah bagi laki-laki. Selain hal tersebut, ia menjelaskan ketika terjadi pernikahan merupakan mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan aktivitas dan kewajiban beragama.
5. Buddha
Berbeda dengan empat agama di atas, dalam agama Buddha tidak ada larangan yang mengatakan bahwa LGBT dilarang.
Seperti yang disampaikan Anthon Jason, seorang Biarawan Buddhis, bahwa LGBT dilihat sebagai perwujudan karma masa lampau.
Ia mengatakan bahwa seseorang dimungkinkan terlahir sebagai LGBT karena perbuatan atau karma buruk yang dilakukan di kehidupan sebelumnya.
Baca Juga: Soal LGBT, Muhammadiyah: Benci Perilakunya, Bukan Orangnya!
Namun, lanjut Jason, seorang LGBT tidak bisa dianggap baik atau buruk hanya dari statusnya (sebagai LGBT), melainkan bagaimana mereka menghayati hidupnya dan berbuat baik bagi sesama.