Air Hujan sebagai Air Suci: Apa Saja Kandungan dan Khasiatnya bagi Kesehatan?

- 23 Februari 2023, 23:00 WIB
Air Terjun Waimarang -
Air Terjun Waimarang - /Koen Vanhollebeke/Gmaps

Ini karena saat disinari matahari, uap air dipisahkan dari zat-zat lain yang mencemarinya. Saat air hujan turun ke bumi, ia telah mengalami proses penyulingan alami sehingga sudah menjadi suci kembali.

Meskipun begitu, udara kota yang tercemar oleh asap industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran lainnya sering kali mencemari langit kita. Namun, menurut syariah dan hukum air, air hujan tetap dianggap suci dan mensucikan karena polusi yang terlarut di udara bukan termasuk barang yang najis.

Walaupun polusi tersebut dapat membahayakan kesehatan, asalkan bukan termasuk najis, maka air hujan tetap dianggap suci dan mensucikan. Selain itu, polusi udara hanya terbatas pada wilayah perkotaan, sementara di tempat lain di bumi masih banyak langit biru dan bersih sehingga air hujan yang turun di wilayah tersebut masih sehat.

Allah SWT juga telah memerintahkan penggunaan air hujan untuk mensucikan dalam Al-Quran, “Ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki” (QS. Al-Anfal: 11) dan “Dia lah yang meniupkan angin pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya; dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih” (QS. Al-Furqan: 48).

Baca Juga: Mengamalkan Ittiba' Al-Qur'an dan As-Sunnah : Meraih Berkah dengan Meneladani Kehidupan Rasulullah SAW

B. Salju
Salju sebenarnya mirip dengan hujan, yaitu keduanya adalah air yang turun dari langit. Yang membedakan adalah suhu udara yang membuatnya membeku dan jatuh sebagai butiran salju. Namun, hukumnya sama dengan hukum air hujan, yang dapat digunakan untuk berwudhu, mandi janabah, atau membersihkan najis pada suatu benda. Seorang muslim dapat menggunakan salju yang turun dari langit atau yang sudah ada di tanah sebagai media untuk bersuci. Namun, suhu salju harus diperhatikan agar tidak membahayakan kesehatan.

Dalam hadits Rasulullah SAW, disebutkan tentang kedudukan salju, kesuciannya, dan fungsinya sebagai media untuk mensucikan. Dalam doa iftitah setiap shalat, salah satu versi menyebutkan kita meminta kepada Allah SWT agar disucikan dari dosa dengan air, salju, dan embun.

“Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya bacaan apa yang diucapkannya antara takbir dan al-fatihah, beliau menjawab,"Aku membaca,"Ya Allah, Jauhkan aku dari kesalahn-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikan aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan embun". (HR. Bukhari 744, Muslim 597, Abu Daud 781 dan Nasai 60)

Halaman:

Editor: Soni Susilo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x