Beda 1 Hari! Inilah Alasan Kenapa Awal Puasa Ramadan di Indonesia dan Arab Saudi Sering Berbeda

- 8 Maret 2024, 09:00 WIB
Kemenag pantau hilal awal Ramadan pada 10 Maret 2024.
Kemenag pantau hilal awal Ramadan pada 10 Maret 2024. /kemenag.go.id

MEDIAPEMALANG.COM - Penetapan awal bulan puasa Ramadan di Arab Saudi diperkirakan akan lebih awal daripada di Indonesia.

Menurut prediksi astronom asal Maroko, Hicham El Aissaoui, umat Islam di Arab Saudi kemungkinan akan memulai puasa pada 11 Maret 2024.

International Astronomical Center (IAC) menyatakan bahwa Arab Saudi akan menentukan awal Ramadan setelah melakukan pengamatan hilal atau rukyatul hilal pada 10 Maret 2024, setelah matahari terbenam.

Hasil pengamatan IAC menunjukkan bahwa bulan telah terbenam 13 menit setelah matahari terbenam, dengan umur 6 jam 22 menit, dan jaraknya dari matahari sekitar 3,4 derajat.

Ini menunjukkan kemungkinan terlihatnya hilal pada saat pengamatan, sehingga Arab Saudi diprediksi akan memulai puasa pada 11 Maret 2024, dengan durasi puasa selama 30 hari.

Baca Juga: Siap-siap Sambut Ramadhan 1445 H! Ini 3 Prediksi Awal Puasa Versi Muhammadiyah, BMKG, dan NU

Prediksi ini juga berlaku untuk sebagian besar wilayah negara Islam lainnya, seperti Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Sudan, dan Maroko.

Namun, hasil hisab Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa Indonesia kemungkinan tidak akan melihat hilal pada waktu pengamatan, yaitu 10 Maret 2024.

Ketinggian hilal saat matahari terbenam di Indonesia pada waktu itu belum memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang digunakan sebagai acuan oleh Kementerian Agama.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x