Hasil hisab ini akan dikonfirmasi melalui rukyatul hilal yang dilakukan oleh tim Kemenag di 134 lokasi di seluruh Indonesia. Hasil pengamatan ini akan digunakan dalam penetapan awal puasa 2024 melalui sidang isbat yang digelar pada 10 Maret 2024.
Perbedaan hasil hisab hilal Ramadan antara Indonesia dan Arab Saudi juga dipengaruhi oleh perbedaan letak geografis kedua negara tersebut.
Arab Saudi memiliki posisi geografis yang lebih barat daripada Indonesia, sehingga posisi hilal di sana lebih tinggi dan lebih mudah terlihat daripada di Indonesia.
Oleh karena itu, penetapan awal puasa 2024 di kedua wilayah ini berpotensi berbeda.