MediaPemalang.com - Video TikTok lembaga Karantina Pertanian Denpasar menjadi viral karena menuai banyak kecaman dari netizen lantaran menyebut ular endemik Indonesia sebagai hama kelapa sawit.
Semua bermula saat akun Twitter @akuluka mengunggah screenshot (tangkapan layar) dari video viral tersebut dengan caption seperti di bawah ini:
Baca Juga: Viral Video Kuburan Bertuliskan Upin-Ipin, Ini Penjelasan Les' Copaque Production Selaku Kreatornya!
"Ular endemik Indonesia di sebut hama cuk! Sejak kapan ular jadi hama? Emang doyan gabah sama kelapa sawit? Yang ada manusia yang ngerusak rumah mereka! Ini sekelas kantor pemerintahan lho, masa gak paham ekosistem & rantai makanan."
Di dalam video viral tersebut lembaga pemerintahan menyebut bahwa ular adalah hama di kelapa sawit. Ternyata menjadi salah satu komoditas ekspor ke mancanegara. Ular-ular yang jadi hama ini, ditangkap disulap menjadi devisa negara.
Meskipun video kontroversial tersebut sudah dihapus dari akun TikTok-nya.
Tidak mengurangi warganet untuk mengecam kesalahan fatal dari sebuah lembaga pemerintahan.
Kecaman didasarkan bahwa ular bukanlah hama. Melainkan salah satu predator yang mengendalikan populasi hama yang sebenarnya, salah satunya adalah tikus.
Bahkan salah satu warganet dengan akun Twitter @naayyyyyyyyy menjelaskan fakta bahwa ular sangat dibutuhkan di kebun kelapa sawit.
"Setauku, bukannya tikus ya yang jadi hama di kebun kelapa sawit? Temenku yang sempat kerja di kelapa sawit bilang, justru mereka lepasin ular untuk makanin tikus2."
Di dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pun juga sudah dijelaskan bahwa peran ular di rantai makanan alam bebas adalah pengendali hama tikus dan lainnya.
Maka tidak heran apabila warganet mengecam video yang diunggah dari suatu lembaga pemerintahan yang harusnya memberikan edukasi.***