Penjualan Terompet Tahun Baru Lesu, Pandemi COVID-19 Jadi Alasan Utama

- 31 Desember 2021, 10:45 WIB
Google Sambut Malam Tahun Baru 2022 dengan Doodle Menggemaskan dan Suara Terompet
Google Sambut Malam Tahun Baru 2022 dengan Doodle Menggemaskan dan Suara Terompet /Google

MediaPemalang.com- Perayaan tahun baru bisa diidentikkan dengan terompet dan kembang api. Namun dalam dua tahun terakhir, tentu merasakan hal yang berbeda dari perayaan tahun baru di tahun sebelumnya. Merebaknya COVID-19 menjadi salah satu faktor yang mengubah kebiasaan yang sebelumnya dilakukan.

Hingga di akhir tahun 2021, fenomena yang cukup terlihat perbedaannya adalah dengan tak lagi ditemukan banyak pedagang terompet di pinggir jalan.

Senin, (27/12/2021) siang, di sisi Jalan Kilometer 1 hingga 6 Jalan A Yani Banjarmasin, yang biasanya ramaipun kini tak terlihat ada pedagang musiman tersebut.

Baca Juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pemprov Jateng Permudah Investasi

Dikutip dari Antaranews, sejumlah pedagang menyatakan jelang perayaan tahun baru 2022, penjualan kembang api dan terompet masih mengalami penurunan. Salah satu faktor yang cukup berpengaruh karena adanya larangan untuk melakukan pesta pergantian tahun sebagai langkah untuk menekan penyebaran COVID-19.

Hal tersebut seperti yang dirasakan oleh Andy, seorang pedagang terompet asal Lamongan yang mengaku terdampak dengan adanya pandemi COVID-19.

“Sebelum pandemi, perhari saya bisa mengantongi omset hingga Rp400 ribu. Namun, saat ini sehari untuk dapat Rp100 ribu aja susah, hari ini aja belum ada pembeli sama sekali,” katanya.

Baca Juga: Tank Misterius Ditemukan di Lepas Laut Indonesia, Ada Apa Ini?

Sama halnya dengan Andy, Sidi Amirullah (45) yang juga merupakan pedagang terompet yang biasa berjualan di wilayah GOR Untung Suropati, Pasuruan,  mengatakan bahwa pembeli terompet saat ini sepi. Diberlakukannya peraturan tentang penutupan jalan di sejumlah ruas jalan di pusat kota menjadi penyebabnya.

Tentunya kondisi ini menjadi pertimbangan baik bagi masyarakat khususnya para pedagang musiman, karena dikhawatirkan barang yang di jual bakal sepi pembeli.

***

Editor: Argani Palupi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah