Stop Ekspor Nikel, Erick Thohir ingin Investasi Baterai dan Kendaraan Listrik Berada di Indonesia

- 15 Januari 2022, 20:19 WIB
Menteri BUMN Erick Tohir
Menteri BUMN Erick Tohir /ANTARA

MediaPemalang.com - Banyaknya produsen mobil listrik dunia, semakin banyak membutuhkan nikel sebagai sebagai bahan baku baterai. Tak heran Presiden jokowi mulai mengurangi ekspor bahan mentah seperti nikel, batubara dll.

Menurut Erick Thohir dikutip dari AntaraNews "Apa kita rela nikel kita diekspor semua ke luar negeri. Yang buat baterai kendaraan listriknya orang (negara) lain, sudah baterainya dibuat kemudian dikirim ke Indonesia dan kita lagi yang beli.

Karena itu kita ubah dan cerdas, kalau mau mempergunakan nikel kita maka (harus) investasi produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia," dalam pidato utama di Universitas Muhammadiyah Malang via daring dari Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Graphene oxide, Bahan Baterai Super Power yang Murah dan Sudah di Lirik Banyak Pasar Medis dan Dunia Industri

Menteri BUMN Erick Thohir tidak ingin mengulang di mana Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara, melainkan semua investasi pada fasilitas produk manufaktur ada di Thailand.

“(Itu) salah? Tidak, kita harus mencari tahu mengapa kita kalah di Thailand. Kalau Thailand sekarang tidak memproduksi nikel, maka investasi mobil listrik masih di Thailand, maka ada yang salah dengan kita. Kita tidak boleh menyerahkan nikel. ”

Erick Thohir juga berpesan, demikian pula bisnis teknologi dan digital telah membuktikan betapa lebih fokusnya Telkom pada Bisnis ke bisnis Atau B2B, yaitu membangun infrastruktur digital seperti pusat data, cloud, jaringan serat optik, dan sebagainya.

Baca Juga: Baterai Graphene, Baterai Super Power yang Akan Merubah Dunia Industri

Telkom sementara itu, lebih difokuskan Bisnis ke konsumen Atau B2C, yaitu pembangunan berbasis pelanggan, Jadilah sekarang sebagai agregator bagi generasi muda Indonesia.

Mengapa semua game online kita masih impor? Saat main kita bayar, saat membuat liga esport-nya dan yang main gamenya adalah kita tapi kita yang bayar.

Halaman:

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x