Network
MEDIA PEMALANG - Sejumlah besar perusahaan Amerika Serikat, termasuk yang bergerak di bidang semikonduktor, mengekspresikan minat mereka untuk menggelontorkan investasi sebesar $8 miliar di Vietnam.
Investasi ini akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur energi ramah lingkungan, dan keputusan akhirnya bergantung pada perkembangan regulasi energi terbarukan di negara tersebut.
Wakil Menteri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Jose Fernandez, mengumumkan niat investasi ini dalam konferensi pers di Hanoi.
Baca Juga: Waduh! Presiden AS Joe Biden Terjatuh dari Sepeda, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?
Meskipun Fernandez menolak menyebutkan nama-nama perusahaan yang terlibat, dia menekankan bahwa investasi tersebut akan sesuai dengan komitmen perusahaan terhadap pemegang saham dan pelanggan mereka untuk menggunakan energi terbarukan.
Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan investasi ini juga akan tergantung pada kemajuan regulasi sektor energi terbarukan di Vietnam.
Saat ini, Vietnam mengalami kendala dalam mengadopsi peraturan yang mendukung ekspansi industri tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga angin di darat. Selain itu, regulasi terkait pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai masih belum tersedia.
Vietnam sedang mempertimbangkan penerapan aturan yang memungkinkan pabrik-pabrik bernegosiasi harga listrik secara langsung dengan produsen, bukan dari operator jaringan listrik milik negara.
